Strategi Pemasaran Jahe Segar Di Pasar Karangploso Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Tribhuwana Tungga Dewi
Author
Ngara, Kristina Wolla
Suwasono, Son
Khoirunnisa, Ninin
Suwasono, Son
Khoirunnisa, Ninin
Subject
Analisis SWOT,Marketing mix 7p dan jahe
Datestamp
2021-03-09 14:03:45
Abstract :
Untuk mengetahui strategi pemasaran jahe segar di pasar Karangploso kabupaten Malang, diperlukan penelitian tentang strategi tersebut dengan menggunakan analisa SWOT. Penelitian ini dilakukan di pasar Karangploso Malang pada 12 Maret 2018 hingga 6 Juni 2018. pemasaran jahe segardi pasar Karangploso Kabupaten Malang berdasarkan matriks IFE dan matriks EFE adalah (a) kekuatan :pedagang yang hanya menjual jahe segar, cluster khusus untuk menjual jahe segar, petani jahe yang didatangi oleh pedagang jahe, pengkulak yang menawarkan jahe kepada pedagang, terkategori pasar semi modern, keberadaan lokasi pasar Karangploso strategis dan mudah ditemukan, menjual 3 variasi jenis jahe (jahe merah, jahe gajah dan jahe putih), potongan harga untuk pembelian jahe dengan kuantitas banyak, aktivitas promosi (b) kelemahan :jumlah pedagang jahe segar sedikit sekali, Harga antara tengkulak dengan yang langsung dari petani selisih harganya besar, beberapa fasilitas pasar yang belum memadai, tidak semua jenis jahe dicari tersedia, tidak semua konsumen membeli jahe dan penggunaan teknologi online belum terlaksana menjadi kelemahan bagi pemasaran jahe (c) Peluang :kerjasama dengan lembaga pemerintah di pasar Karangploso terkait informasi jahe, peningkatan pelayanan dan pembangunan fisik pasar Karangploso yang belum sempurna.(d) Ancaman :pembeli dikawatirkan mencari alternatif pasar yang lain, biaya distribusi yang semakin naik, kenaikan harga jahe. Dengan demikian, strategi pemasaran jahe segar di pasar Karangploso adalah : (1) pedagang dalam forum koordinasi pedagang jahe aktif mengikuti perkembangan informasi jahe baik melalui penyuluhan maupun media lain (2) pedagang meng-upgrade sendiri kemampuan komunikasinya maupun aktif menggunakan media sosial saat ini dan terus mendorong serta memberikan masukan kepada dinas terkait untuk meningkatkan produktivitas jahe baik secara budidaya maupun pemasaran sehingga ada perkembangan signifikan pemasaran jahe maupun terhadap fisik pembangunan pasar(3) .promosi dapat dilakukan dengan membuka stand pemasaran jahe di sekitar pasar pada periode tertentu dan mulai mengakses perkembangan media sosial untuk pemasaran online.
Untuk mengetahui strategi pemasaran jahe segar di pasar Karangploso kabupaten Malang, diperlukan penelitian tentang strategi tersebut dengan menggunakan analisa SWOT. Penelitian ini dilakukan di pasar Karangploso Malang pada 12 Maret 2018 hingga 6 Juni 2018. pemasaran jahe segardi pasar Karangploso Kabupaten Malang berdasarkan matriks IFE dan matriks EFE adalah (a) kekuatan :pedagang yang hanya menjual jahe segar, cluster khusus untuk menjual jahe segar, petani jahe yang didatangi oleh pedagang jahe, pengkulak yang menawarkan jahe kepada pedagang, terkategori pasar semi modern, keberadaan lokasi pasar Karangploso strategis dan mudah ditemukan, menjual 3 variasi jenis jahe (jahe merah, jahe gajah dan jahe putih), potongan harga untuk pembelian jahe dengan kuantitas banyak, aktivitas promosi (b) kelemahan :jumlah pedagang jahe segar sedikit sekali, Harga antara tengkulak dengan yang langsung dari petani selisih harganya besar, beberapa fasilitas pasar yang belum memadai, tidak semua jenis jahe dicari tersedia, tidak semua konsumen membeli jahe dan penggunaan teknologi online belum terlaksana menjadi kelemahan bagi pemasaran jahe (c) Peluang :kerjasama dengan lembaga pemerintah di pasar Karangploso terkait informasi jahe, peningkatan pelayanan dan pembangunan fisik pasar Karangploso yang belum sempurna.(d) Ancaman :pembeli dikawatirkan mencari alternatif pasar yang lain, biaya distribusi yang semakin naik, kenaikan harga jahe. Dengan demikian, strategi pemasaran jahe segar di pasar Karangploso adalah : (1) pedagang dalam forum koordinasi pedagang jahe aktif mengikuti perkembangan informasi jahe baik melalui penyuluhan maupun media lain (2) pedagang meng-upgrade sendiri kemampuan komunikasinya maupun aktif menggunakan media sosial saat ini dan terus mendorong serta memberikan masukan kepada dinas terkait untuk meningkatkan produktivitas jahe baik secara budidaya maupun pemasaran sehingga ada perkembangan signifikan pemasaran jahe maupun terhadap fisik pembangunan pasar(3) .promosi dapat dilakukan dengan membuka stand pemasaran jahe di sekitar pasar pada periode tertentu dan mulai mengakses perkembangan media sosial untuk pemasaran online.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
