Implementasi Prosedur Pembuatan Akta Kelahiran pada Anak-Anak Terlantar (Studi pada Dinas Sosial Kota Malang)
Total View This Week0

Institusion

Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Author

SH, Imanuel Okto Ferandi
Setyawan, D
Adhitama, MO

Subject

Implementasi, Prosedur Pembuatan Akta Kelahiran, Dinas Sosial Kota Malang 

Datestamp

2021-08-05 01:56:37 

Abstract :
Akta kelahiran merupakan instrumen penting bagi anak-anak yatim, tanpa adanya dokumen tersebut mereka tidak tercatat dan diakui oleh negara sehingga menyulitkan mereka dalam memperoleh pelayanan negara berupa pendidikan, kesehatan, dan perlindungan hukum. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya melayani seluruh lapisan masyarakat, termasuk di antaranya fasilitas untuk anak yatim piatu dan anak telantar. Melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang, Pemerintah Kota (PemKot) Malang bakal mempermudah perizinan pembuatan akta kelahiran bagi anak-anak yang berada di LKSA. Adapun tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai prosedur implementasi pembuatan Akta Kelahiran pada Anak-Anak Yatim oleh Dinas Sosial Kota Malang serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat proses implementasi prosedur pembuatan Akta Kelahiran pada Anak-Anak Yatim oleh Dinas Sosial Kota Malang. Dengan menggunakan Teknik snowball sampling dalam metode penelitian kualitatif, informan ditentukan dan dianalisis menggunakan teknik analisis data Triangulasi data yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan Pembuatan akta kelahiran untuk anak yatim yang dilakukan Dinas Sosial Kota Malang di Lembaga KesejahteraanSosial Anak sudah berjalan baik dari proses koordinasi dimana Dinas Sosial dapat bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Anak dalam proses pembuatan akta kelahiran bagi anak-anak yatim di LKSA-LKSA Kota Malang dan masing-masing pihak memahami tujuan dari dilaksanakannya kebijakan ini. Sementara Faktor pendukung dari kebijakan ini adalah kesungguhan komitmen atau dalam istilah Van Meter dan Horn adalah sifat para pelaksana oleh pelaksana kebijakan. Sementara factor penghambat yakni adanya kesalahan penulisan nama yang sering terjadi oleh pengurus LKSA dan ketidaksediaan anak tersebut untuk mengubah domisili asal awal yang berasal dari luar Malang dan dipindahkan menjadi domisili Kota Malang. Hal ini menghambat karena apabila anak tersebut tidak dipindahkan ke Kota Malang, proses pembuatan akta tidak dapat dikerjakan.