Abstract :
ABSTRAK
Bisnis industri kecil dan menengah berada pada kondisi persaingan yang
semakin ketat. Lingkungan bisnis yang dinamis dan berubah secara cepat saat ini
menuntut agar industri kecil dan menengah memiliki daya saing yang tinggi agar
tetap hidup dan eksis dalam dunia bisnis. Inovasi menjadi salah satu kunci penting
bagi industri kecil dan menengah agar memiliki daya saing. Hal ini ditandai
dengan banyaknya industri kecil dan menengah khususnya bidang pangan dalam
kawasan Kota Padang yang menghadapi persaingan baik dari dalam maupun luar
Kota Padang. Merujuk pada kondisi yang dikemukakan di atas, maka perlu
dilakukan penilaian ketercapaian penerapan inovasi di industri kecil dan
menengah bidang pangan (IKM Pangan) di Kota Padang. Penerapan inovasi perlu
diukur secara berkala untuk menjamin efektivitas inovasi yang telah dilakukan.
Penelitian ini menguji tingkatan inovasi pada IKM Pangan di Kota Padang
berdasarkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Pengumpulan data
dilakukan menggunakan protokol wawancara yang menilai prioritas kepentingan
dimensi dan indikator inovasi yang relevan di IKM Pangan oleh pakar yaitu
pemerintah dan akademisi. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data capaian
inovasi IKM Pangan di Kota Padang kepada pengelola/pemilik usaha.
Dari hasil penelitian diperoleh prioritas kepentingan dimensi dan indikator
inovasi pada IKM Pangan sebagai berikut: prioritas I inovasi produk sebesar
35,41%, prioritas II inovasi proses sebesar 30,29%, prioritas III inovasi
pemasaran sebesar 24,72%, dan prioritas IV inovasi organisasi sebesar 9,58%.
Berdasarkan hasil analisis, sebanyak 54% atau 28 IKM Pangan telah melakukan
inovasi produk, sebanyak 73% atau 38 IKM Pangan telah melakukan inovasi
proses, sebanyak 48% atau 25 IKM Pangan telah melakukan inovasi pemasaran,
dan sebanyak 40% atau 21 IKM Pangan telah melakukan inovasi organisasi. Hasil
klasterisasi menunjukkan bahwa IKM Pangan tersebar dalam 9 klaster inovasi.
Kata Kunci: Inovasi, IK