DETAIL DOCUMENT
Studi Aktivitas Antidiabetes Tumbuhan Cikarau (Enhydra fluctuans DC.) pada Tikus Diabetes yang Diinduksi Aloksan
Total View This Week0
Institusion
Universitas Andalas
Author
Rina, Delfita
Subject
QP Physiology 
Datestamp
2022-02-22 08:08:55 
Abstract :
Judul penelitian ini adalah ?Studi Aktivitas Antidiabetes Tumbuhan Cikarau (Enhydra fluctuans DC.) pada Tikus Diabetes yang Diinduksi Aloksan?. Hasil penelitian ini disusun oleh Rina Delfita, dibawah bimbingan dan arahan Prof. Dr. Dahelmi, Dr. Djong Hon Tjong dan Dr. Suhatri, M.Si., Apt. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit yang umum di dunia dan preferensinya terus meningkat. Menurut International Diabetes Federation (IDF), hampir setengah miliar (9,3% orang dewasa, umur 20-79 tahun) penduduk dunia hidup dengan penyakit diabetes. Penyakit DM ini dicirikan dengan hiperglikemia. Hiperglikemia yang berkelanjutan menyebabkan stres oksidatif sehingga menyebabkan kerusakan saraf, pembuluh darah pada berbagai jaringan yang berbeda sampai kepada komplikasi yang serius. Pengobatan DM umumnya menggunakan terapi insulin dan obat antidiabetes oral. Semua obat oral tersebut belum efektif mengobati diabetes, dan memiliki efek samping. Dengan demikian, diperlukan strategi pengobatan berbeda dan obat yang memiliki mekanisme yang berbeda untuk penanganan DM ini, seperti penggunaan tumbuhan obat yang memiliki aktivitas antihiperglikemik dan sekaligus memiliki aktivitas meregenerasi pankreas. Salah satu tumbuhan obat suku Minangkabau yang dipergunakan untuk mengobati beragam penyakit adalah cikarau (Enhydra fluctuans DC.). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antidiabetes tumbuhan cikarau (E. fluctuans) pada tikus diabetes yang diinduksi aloksan. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama mengevaluasi pengaruh pemberian ekstrak etanol aerial E. fluctuans terhadap penurunan glukosa darah tikus normal dan tikus diabetes dan mengevaluasi pengaruh fraksi n-heksan, etil asetat dan n-butanol aerial E. fluctuans terhadap penurunan glukosa darah tikus diabetes. Tahap kedua tentang studi farmakognosi dan standarisasi aerial E. fluctuans. Tahap ketiga mengevaluasi efek pemberian fraksi teraktif aerial E. fluctuans terhadap penurunan glukosa darah insulin, parameter lipid (total kolesterol, trigliserida, LDL, HDL), parameter biokimia (SGOT, SGPT, BUN dan kreatinin), parameter hematologi, histopatologi (perbaikan jaringan pankreas, hati dan ginjal), berat badan, berat organ pankreas, hati dan ginjal. Penelitian tahap pertama menggunakan 25 ekor tikus normal dan 25 ekor tikus putih jantan diabetes yang diinduksi aloksan dosis 125 mg/kg.bb. Tikus normal dan tikus diabetes dibagi lima kelompok (n=5). Kelompok 1 diberi Na-CMC 0,5%, kelompok 2 glibenkalmid 0,45 mg/kg.bb, kelompok 3, 4 dan 5 diberi ekstrak etanol masing-masing 250, 500 dan 1000 mg/kg.bb. Fraksi n-heksan, etil asetat dan n-butanol diujikan pada 25 ekor tikus diabetes (5 kelompok, n=5). Dosis fraksi aerial E. fluctuans yang digunakan adalah 114,056 mg/kg.bb, etil asetat 81,551 mg/kg.bb dan n-butanol 35,241 mg/kg.bb (dosis masing-masing fraksi ditetapkan dengan cara mengkonversi dosis ekstrak etanol aerial E. fluctuans yang terbaik dalam menurunkan glukosa darah dengan rendemen masing-masing fraksi). Penelitian tahap kedua mengkaji karakter makroskopis, mikroskopis aerial, serbuk simplisia, parameter spesifik dan non spesifik aerial E. fluctuans. Penelitian tahap ketiga menggunakan 25 ekor tikus diabetes (5 kelompok, n=5). Kelompok Kelompok 1 diberi Na-CMC 0,5%, kelompok 2 glibenkalmid 0,45 mg/kg.bb, kelompok 3, 4 dan 5 diberi fraksi teraktif masing-masing 57,03, 114,06 dan 171,09 (dosis fraksi n-heksan ditetapkan dengan cara menurunkan dan menaikkan setengah dosis n-heksan pada penelitian tahap 1). Pemberian fraksi n-heksan aerial E. fluctuans dilakukan tiap hari selama 21 hari. Glukosa darah, persentase penurunan glukosa darah, selisih penurunan glukosa darah, insulin, paramerer lipid, parameter biokimia, parameter hematologi, berat badan, pankreas, hati dan ginjal dianalisis dengan one-way anova dan dilanjutkan dengan uji DNMRT taraf 5%. Data studi farmakognosi, standarisasi, perbaikan kerusakan pankreas, perbaikan kerusakan hati dan ginjal dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian tahap 1 menunjukkan bahwa ekstrak etanol aerial E. fluctuans tidak memberikan efek terhadap penurunan glukosa darah tikus normal, tetapi memberikan efek penurunan pada tikus diabetes. Dosis ekstrak etanol 500 mg/kg.bb memperlihatkan penurunan glukosa darah terbaik. Fraksi n-heksan aerial E. fluctuans adalah fraksi teraktif yang mampu menurunkan glukosa darah tikus diabetes. Hasil penelitian tahap 2 menunjukkan bahwa data farmakognosi berupa karakter makroskopis, mikroskopis tumbuhan dan simplisia, parameter spesifik dan non spesifik bisa digunakan untuk mengidentifikasi dan mengautentikasi simplsia aerial E. fluctuans. Penelitian tahap 3 menunjukkan bahwa fraksi n-heksan aerial E. fluctuans dosis 57,03 mg/kg.bb memiliki aktivitas menurunkan glukosa darah yang berbeda signifikan (p<0.01) dibandingkan dengan kontrol, dengan persentase pengurangan 70,15±5,12%. Level insulin, peningkatan jumlah sel-? pankreas meningkat secara signifikan (p<0.01) 
Institution Info

Universitas Andalas