Abstract :
Kontrasepsi DMPA mengakibatkan pengurangan pelepasan FSH dan LH
menghambat perkembangan folikel ovarium dan mencegah ovulasi. Hipoestrogen yang
lama menyebabkan stress oksidatif karena meningkatnya ROS. SOD enzym mencegah
terbentuknya ROS. Kelor merupakan tanaman yang mengandung antioksidan tinggi serta
kandungan mineral yang merupakan kofaktor enzyme yang melindungi terhadap efek
radikal bebas dengan menetralkan sebelum merusak sel dan menjadi penyakit. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Pemberian Ektrak Air Daun Kelor (Moringa
Oleifera) Terhadap Jumlah Folikel Ovarium Dan Kadar Enzym Superoxida Dismutase
Tikus Rattus Norvegikus Yang Di Papar Depo Medroxy Progesteron Acetate
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Veterine Bukittingi dan Laboratorium
Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Penelitian dimulai april - mei
2021. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan Post Test Only Kontrol
Group Design sampel 30 ekor tikus betina. Data dianalisa dengan menggunakan uji
normalitas Shapiro wilks. Setelah uji parametrik terpenuhi maka dilanjutkana uji hipotesa
menggunakan one way anova.
Hasil analisa menunjukan terdapat perbedaan bermakna antara kelompok k- rerata
(3.40) K+ rerata (1.00) pada folikel primer dan rerata k-(3.80) dan K+(1.20).pada folikel
sekunder dan rerata k- (4.20) rerata k+(1.40)pada folikel tersier dan rerata k-(2.60)rerata
k+(1.00)pada folikel Degraaf. Nilai siqnifikansi untuk semua jenis folikel dengan uji
Anova dengan nilai p value < 0.05.Dosis 300 gram /Kg/BB perhari adalah dosis yang
paling mampu meningkatkan jumlah folikel ovarium dan kadar enzim SOD pada ovarium
dengan angka perbandingan mendekati nilai perlakuan kelompok kontrol negatif.
Kesimpulan penelitian adalah pemberian ekstrak air daun kelor dapat menaikan
jumlah folikel ovarium dan kadar enzym SOD ovarium tikus yang di papar DMPA.