DETAIL DOCUMENT
ANALISIS DAERAH RAWAN LONGSOR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI DAS KURANJI, PADANG
Total View This Week0
Institusion
Universitas Andalas
Author
Berlian, Trio Syuheri
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General) 
Datestamp
2022-01-26 08:21:13 
Abstract :
Kota Padang merupakan salah satu kota yang terdampak oleh bencana longsor. Hal ini disebabkan oleh tingginya curah hujan dan kondisi topografi Kota Padang yang berbukit. Pada penelitian ini daerah yang menjadi tinjauan adalah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Kuranji, dikarenakan daerah tersebut pernah terjadi beberapa kali longsor. Kemiringan lahan (topografi) merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya longsor. Peta kemiringan lahan diperoleh dengan cara menganalisis data DEMNAS dengan menggunakan softwareArcGIS. Resolusi DEMNAS yang digunakan yaitu (5x5) m. Dari pengolahan citra satelit diperoleh peta tata guna lahan dan dari data DEMNAS diperoleh peta kemiringan lahan. Data curah hujan didapat dari stasiun pengamatan curah hujan yang paling dekat dengan lokasi penilitian yang diolah menjadi peta curah hujan menggunakan ArcTools pada ArcGIS 10.4.Pada penelitian ini, pembuatan peta potensi bencana longsor di DAS Kuranji dilakukan dengan metode analisis SIG dan metode skoring atau pembobotan yang mengacu pada hasil Analityc Hierrarchy Process (AHP) dan Permen PU No.22/PRT/M/2007. Semua bobot dari setiap faktor diinputkan dan dianalisis menggunakan Software ArcGIS dengan menggunakan overlay. Setelah overlay data, nilai bobot potensi longsor akan dihitung menggunakan tools field calculator pada software ArcGIS 10.4 sesuai dengan pembobotan AHP dan Permen PU. Hasil yang diperoleh berupa peta potensi bencana longsor di DAS Kuranji berdasarakan tata guna lahan Kota Padang tahun 2020 dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Padang tahun 2010-2030. Pada peta potensi bencana longsor, potensi dibagi menjadi 3 tingkatan diantaranya berpotensi rendah, sedang, dan tinggi. Dari hasil pembobotan AHP, Untuk kondisi eksisting Kota Padang memiliki luas daerah yang berpotensi rendah sebesar 66% apabila peruntukan lahan berdasarkan RTRW potensi longsor rendah berubah menjadi 57%, berpotensi sedang dari 32% berubah menjadi 41% dan berpotensi tinggi dari 2% berubah menjadi 3%. Pada pembobotan Permen PU, Untuk kondisi eksisting Kota Padang memiliki luas daerah yang berpotensi rendah sebesar 15% apabila peruntukan lahan berdasarkan RTRW potensi longsor rendah berubah menjadi 8%, berpotensi sedang dari 82% berubah menjadi 87% dan berpotensi tinggi dari 2% berubah menjadi 5%. 
Institution Info

Universitas Andalas