Abstract :
Pertolongan pertama serta proses evakuasi atau pemindahan korban
menuju lokasi tenaga medis merupakan beberapa hal yang penting dalam
kegiatan tanggap darurat atau Emergency Medical Services (EMS). Cedera pada
tulang belakang merupakan salah satu bentuk cedera traumatik yang memerlukan
penanganan cepat dan berisiko tinggi, dimana hingga saat ini, alat bantu terbaik
untuk proses evakuasi korban penderita cedera ini adalah Long Spinal Board
(LSB), yang berguna untuk membatasi ruang gerak posisi tulang belakang korban
sehingga cedera sekunder pada bagian tulang belakang akibat ayunan, benturan
dan guncangan yang terjadi pada saat proses evakuasi berlangsung dapat
diminimalisir. Namun terdapat beberapa kekurangan dari LSB konvensional, baik
dari sisi kenyamanan pasien maupun dari segi efektifitas dan efisiensi
penggunaan produk oleh pihak penyelamat, seperti dimensi LSB yang terlalu
besar sehingga menghambat mobilitas penyelamat, risiko terhambatnya
pernapasan pasien, dan kendala lain yang berhubungan dengan proses evakuasi
korban cedera tulang belakang. Metode yang digunakan dalam perancangan
ulang Long Spinal Board konvensional ini adalah menggunakan metode Quality
Function Deployment. Proses perancangan dengan metode Quality Function
Deployment dilakukan hingga QFD fase 2, yaitu penentuan karakteristik desain
yang kemudian dijadikan acuan untuk kerangka perancangan produk.
Berdasarkan kebutuhan konsumen serta penentuan karakteristik teknik, terdapat
beberapa garis besar pengembangan produk yang memiliki prioritas tertinggi,
diantaranya pemilihan material LSB, Modifikasi terhadap sistem pengikat pada
LSB, serta pengembangan fitur pada LSB. Nilai ergonomis dari produk
rancangan dianalisis dari segi material dan performansi dari produk yang
dirancang.
Kata Kunci: Antropometri, Emergency Medical Services, Ergonomi, QFD