PERBEDAAN KADAR NEURON SPECIFIC ENOLASE CAIRAN PLEURA DAN NILAI CANCER RATIO ANTARA EFUSI PLEURA MALIGNA DENGAN EFUSI PLEURA TUBERKULOSIS
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Andalas
Author
Ramadhan, Ananda Putra
Subject
RC Internal medicine
Datestamp
2024-02-20 02:59:12
Abstract :
Pendahuluan : Efusi pleura merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas akibat penyakit di paru-paru dan pleura. Diferensiasi antara dua jenis efusi pleura, eksudat dan transudat, adalah pendekatan diagnostik awal yang paling umum. Diferensiasi ini penting dalam tatalaksana yang optimal, baik tatalaksana gejala maupun penyebab. Berbeda dengan efusi pleura transudat yang mudah untuk ditentukan penyebabnya, seringkali sulit untuk membedakan penyebab suatu efusi pleura eksudat. Keganasan adalah manifestasi tersering dari keterlibatan pleura pada pasien dengan metastasis kanker. Pemeriksaan sitologi cairan pleura umum dilakukan untuk mendiagnosis efusi pleura maligna, memiliki spesifisitas tinggi namun sensitivitas jauh dari memuaskan. Beberapa biomarker tumor telah dievaluasi secara luas, namun tidak satupun yang benar-benar mewakili sifat efusi pleura maligna. Menurut Verma et al (2016) terdapat biomarker baru yang menunjukkan proses keganasan pada pleura yaitu hasil bagi antara kadar LDH serum dan ADA cairan pleura, yang disebut dengan cancer ratio. Menggabungkan kadar LDH serum dengan ADA cairan pleura bermanfaat untuk membedakan pasien dengan efusi pleura maligna dari patologi lainnya. NSE yang merupakan suatu biomarker berbasis enzim dilaporkan kadarnya meningkat secara signifikan pada serum pasien dengan efusi pleura maligna sehingga NSE cairan pleura dapat membedakan penyebab suatu efusi pleura pada keganasan. NSE serum telah terbukti berguna sebagai biomarker untuk keganasan karena NSE yang dilepaskan ke dalam darah dan mungkin juga mempengaruhi pada cairan tubuh lainnya termasuk cairan pleura. Metode : Penelitian ini adalah suatu penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional comparative. Subjek penelitian terdiri dari pasien efusi pleura maligna dan efusi pleura tuberkulosis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah masing-masing 22 sampel. Pada sampel dilakukan pemeriksaan kadar NSE cairan pleura dan nilai cancer ratio. Dilakukan uji beda antara kedua subjek penelitian dengan menggunakan SPSS 22. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan rerata kadar NSE cairan pleura pada efusi pleura maligna 20,34 ± 16,64 µg/ml dan pada efusi pleura tuberkulosis 2,85 ± 1,98 µg/ml. Pada penelitian ini didapatkan rerata nilai cancer ratio pada efusi pleura maligna 36,14 ± 15,29 dan pada efusi pleura tuberculosis 4,69 ± 1,15. Kesimpulan : Terdapat perbedaan kadar neuron specific enolase cairan pleura dan nilai cancer ratio yang bermakna antara efusi pleura maligna dan efusi pleura tuberkulosis.
Pendahuluan : Efusi pleura merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas akibat penyakit di paru-paru dan pleura. Diferensiasi antara dua jenis efusi pleura, eksudat dan transudat, adalah pendekatan diagnostik awal yang paling umum. Diferensiasi ini penting dalam tatalaksana yang optimal, baik tatalaksana gejala maupun penyebab. Berbeda dengan efusi pleura transudat yang mudah untuk ditentukan penyebabnya, seringkali sulit untuk membedakan penyebab suatu efusi pleura eksudat. Keganasan adalah manifestasi tersering dari keterlibatan pleura pada pasien dengan metastasis kanker. Pemeriksaan sitologi cairan pleura umum dilakukan untuk mendiagnosis efusi pleura maligna, memiliki spesifisitas tinggi namun sensitivitas jauh dari memuaskan. Beberapa biomarker tumor telah dievaluasi secara luas, namun tidak satupun yang benar-benar mewakili sifat efusi pleura maligna. Menurut Verma et al (2016) terdapat biomarker baru yang menunjukkan proses keganasan pada pleura yaitu hasil bagi antara kadar LDH serum dan ADA cairan pleura, yang disebut dengan cancer ratio. Menggabungkan kadar LDH serum dengan ADA cairan pleura bermanfaat untuk membedakan pasien dengan efusi pleura maligna dari patologi lainnya. NSE yang merupakan suatu biomarker berbasis enzim dilaporkan kadarnya meningkat secara signifikan pada serum pasien dengan efusi pleura maligna sehingga NSE cairan pleura dapat membedakan penyebab suatu efusi pleura pada keganasan. NSE serum telah terbukti berguna sebagai biomarker untuk keganasan karena NSE yang dilepaskan ke dalam darah dan mungkin juga mempengaruhi pada cairan tubuh lainnya termasuk cairan pleura. Metode : Penelitian ini adalah suatu penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional comparative. Subjek penelitian terdiri dari pasien efusi pleura maligna dan efusi pleura tuberkulosis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah masing-masing 22 sampel. Pada sampel dilakukan pemeriksaan kadar NSE cairan pleura dan nilai cancer ratio. Dilakukan uji beda antara kedua subjek penelitian dengan menggunakan SPSS 22. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan rerata kadar NSE cairan pleura pada efusi pleura maligna 20,34 ± 16,64 µg/ml dan pada efusi pleura tuberkulosis 2,85 ± 1,98 µg/ml. Pada penelitian ini didapatkan rerata nilai cancer ratio pada efusi pleura maligna 36,14 ± 15,29 dan pada efusi pleura tuberculosis 4,69 ± 1,15. Kesimpulan : Terdapat perbedaan kadar neuron specific enolase cairan pleura dan nilai cancer ratio yang bermakna antara efusi pleura maligna dan efusi pleura tuberkulosis.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
