Abstract :
Latar belakang: Merokok merupakan faktor risiko untuk perkembangan dan memburuknya penyakit pernapasan, termasuk infeksi COVID-19. Merokok dapat meningkatkan risiko derajat keparahan COVID-19 sebanyak dua kali lipat dikarenakan pada perokok terdapat peningkatan ekspresi gen ACE-2 sebesar 25% dibandingkan pada bukan perokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status merokok dan derajat merokok terhadap perjalanan penyakit COVID-19 yang dirawat di RSUP Dr. M Djamil Padang.
Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan kohort retrospektif pada pasien COVID-19 yang dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Data diambil dari bulan Januari sampai dengan Maret 2021. Hubungan status merokok dan derajat merokok terhadap perjalanan penyakit COVID-19 dianalisis dengan Chi- Square.
Hasil: Penelitian ini mendapatkan usia terbanyak diatas 50 tahun dengan rentan usia 50-59 tahun (28,4%) dan jenis kelamin perempuan (56,7%). Status bukan perokok (64,2%) dan derajat merokok sedang (51,4%) paling banyak ditemukan pada penelitian ini. Klinis COVID-19 yang tidak progresif (53,7%) paling banyak ditemukan. Lama rawatan pasien COVID-19 terbanyak kurang dari 21 hari (53,7%) dan luaran pasien paling banyak ditemukan pada luaran sembuh (62,2%). Penelitian ini mendapatkan hubungan bermakna antara derajat merokok terhadap progresifitas klinis pasien COVID-19 dan terdapat hubungan bermakna antara status merokok dengan luaran pasien COVID-19. Penelitian ini didapatkan status merokok dan derajat merokok tidak terdapat hubungan bermana dengan lama rawatan pasien COVID-19.
Kesimpulan: Status merokok berkaitan dengan luaran pada pasien COVID-19 dan derajat merokok berkaitan dengan progresifitas pada pasien COVID-19 yang dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang