Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk paralanguage
dan pengaruh paralanguage terhadap aspek bunyi segmental dan suprasegmental
serta pengaruhnya terhadap efektifitas komunikasi dalam proses belajar mengajar
di kalangan mahasiswa. Untuk mencapai tujuan tersebut maka digunakan
pendekatan deskriptif kualitatif dan penghitungan kuantitatif sederhana. Data
penelitian ini adalah paralanguage yang terdapat di kalangan mahasiswa bahasa
Inggris STAIN Batusangkar. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah simak bebas libat cakap (SLBC) dengan menggunakan teknik rekam dan
catat. Metode analisis yang digunakan adalah padan artikulatoris dan agih teknik
lesap. Selanjutnya, metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode
formal dan informal.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa bentuk paralanguage di
kalangan mahasiswa bahasa Inggris dibagi ke dalam empat bentuk bahasa yaitu:
(1). bunyi, 2) leksikon, 3) frasa, dan 4) klausa. Paralanguage dalam bentuk
bunyi, seperti : bunyi vokal [a], [Ç], [o], dan bunyi konsonan [m] (83%), (2)
Paralanguage dalam leksikon, seperti : where, who, to, your (12%), (3)
Paralanguage dalam frasa, seperti: all the dan the food (4 %),(4) Paralanguage
dalam klausa, seperti : what come dan what is (3%). Secara segmental,
paralanguage tidak mempengaruhi bunyi fonetis pada kata sesudahnya. Namun,
secara suprasegmental, paralanguage mempengaruhi panjang-pendeknya (durasi)
pengucapan kalimat dan juga kesenyapan atau penghentian setelah paralanguage
diujarkan oleh penutur. Munculnya paralanguage dalam tuturan merupakan faktor
yang menyebabkan komunikasi menjadi kurang efektif.
Kata kunci: paralanguage, bentuk, segmental, suprasegmental