HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR ORGANISASI DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN
KESELAMATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP
RSI IBNU SINA PADANG
TAHUN 2014
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Andalas
Author
MERY, LINGGA ANGGRAINI
Subject
RT Nursing
Datestamp
2016-05-28 04:04:56
Abstract :
Pemimpin berperan melakukan pengawasan, pengarahan dan koordinasi agar menjamin kerja perawat memperhatikan keselamatan pasien. Supervisi kepala ruangan yang tidak disosialisasikan terlebih dahulu berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam menerapkan keselamatan pasien, salah satunya dapat dilihat dari angka dekubitus dan plebitis di RSI Ibnu Sina Padang tahun 2011 dan 2012 yaitu 10%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan faktor individu dan organisasi yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam penerapan keselamatan pasien di Ruang Rawat Inap RSI Ibnu Sina Padang. Desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional design. Sampel berjumlah 62 orang perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Shafa, Zam-zam, Marwa dan Arafah RSI Ibnu Sina Padang diambil dengan teknik total sampel. Analisis data dengan uji chi square, t-independent dan regresi logistik. Hasil penelitian diketahui tidak ada hubungan usia, masa kerja dan status perkawinan (faktor individu), pvalue > 0,05 dan ada hubungan antara faktor organisasi (kepemimpinan, imbalan, desain kerja, supervisi) dengan kinerja perawat dalam penerapan keselamatan pasien, pvalue ≤ 0,05. Variabel imbalan dominan berhubungan dengan kinerja keselamatan pasien dikontrol oleh kepemimpinan dan supervisi (pvalue = 0,001, OR= 0,027). Imbalan setelah dikontrol oleh kepemimpinan dan supervisi dapat meningkatkan kinerja perawat dalam penerapan keselamatan pasien. Manajer rumah sakit diharapkan meningkatkan dan merealisasikan imbalan finansial dan non finansial agar dapat memotivasi kinerja perawat lebih baik. Kata kunci: keselamatan pasien, kinerja, faktor individu, faktor organisasi Daftar Pustaka: 90 (1997-2014)
Pemimpin berperan melakukan pengawasan, pengarahan dan koordinasi agar menjamin kerja perawat memperhatikan keselamatan pasien. Supervisi kepala ruangan yang tidak disosialisasikan terlebih dahulu berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam menerapkan keselamatan pasien, salah satunya dapat dilihat dari angka dekubitus dan plebitis di RSI Ibnu Sina Padang tahun 2011 dan 2012 yaitu 10%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan faktor individu dan organisasi yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam penerapan keselamatan pasien di Ruang Rawat Inap RSI Ibnu Sina Padang. Desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional design. Sampel berjumlah 62 orang perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Shafa, Zam-zam, Marwa dan Arafah RSI Ibnu Sina Padang diambil dengan teknik total sampel. Analisis data dengan uji chi square, t-independent dan regresi logistik. Hasil penelitian diketahui tidak ada hubungan usia, masa kerja dan status perkawinan (faktor individu), pvalue > 0,05 dan ada hubungan antara faktor organisasi (kepemimpinan, imbalan, desain kerja, supervisi) dengan kinerja perawat dalam penerapan keselamatan pasien, pvalue ≤ 0,05. Variabel imbalan dominan berhubungan dengan kinerja keselamatan pasien dikontrol oleh kepemimpinan dan supervisi (pvalue = 0,001, OR= 0,027). Imbalan setelah dikontrol oleh kepemimpinan dan supervisi dapat meningkatkan kinerja perawat dalam penerapan keselamatan pasien. Manajer rumah sakit diharapkan meningkatkan dan merealisasikan imbalan finansial dan non finansial agar dapat memotivasi kinerja perawat lebih baik. Kata kunci: keselamatan pasien, kinerja, faktor individu, faktor organisasi Daftar Pustaka: 90 (1997-2014)
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
