DETAIL DOCUMENT
Kehidupan Nelayan Di Nagari Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan Tahun 1990-2019
Total View This Week0
Institusion
Universitas Andalas
Author
Enjelika, Saputri
Subject
D204 Modern History 
Datestamp
2022-01-27 08:02:50 
Abstract :
ABSTRAK Skripsi ini berjudul ?Kehidupan Nelayan Di Nagari Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 1990-2019?. Penelitian ini membahas mengenai aktivitas maritim dan jaringan perdagangan hasil tangkapan nelayan Nagari Mandeh. Penelitian ini termasuk penelitian sejarah sosial ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap. Pertama heuristik merupakan kegiatan mengumpulkan sumber-sumber data dari arsip dan wawancara. Kedua merupakan kritik terhadap sumber-sumber yang telah didapat. Ketiga interpretasi atau penafsiran. Keempat historiografi atau penulisan sejarah. Nelayan Nagari Mandeh dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan bagan, nelayan ikan pancing dan nelayan ikan keramba. Nelayan bagan merupakan nelayan yang menggantungkan hidupnya bekerja mencari teri. Nelayan ikan pancing yaitu nelayan yang menggunakan alat pancing ulur sebagai satu-satunya alat tangkap. Nelayan keramba yaitu nelayan yang membudidayakan ikan keramba dalam jaring-jaring apung. Tahun 1990 jumlah tangkapan teri nelayan bisa memenuhi satu bot melaut, namun sejak tahun 2000 jumlah tangkapan teri terus menurun serta jumlah nelayan yang mamulau semakin berkurang. Pada tahun 1990 nelayan menuju bagan menggunakan sampan dayung. Menggunakan mesin dampeang pada tahun 1997, menggunakan mesin ketinting robin tahun 2005. Sementara untuk nelayan ikan pancing alat transportasi mereka mulai berubah dari sampan dayung ke sampan mesin tempel ketinting robin ditahun 2015. Begitu juga keramba ikan yang telah ada sejak tahun 2003 yang diperkenalkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan dengan tujuan untuk pemberdayaan masyarakat dan dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Nagari Mandeh. Keramba ikan yang ada di Nagari Mandeh berhenti beroperasi pada tahun 2019 dikarenakan nelayan kekurangan modal dalam pengelolaannya. Jaringan perdagangan nelayan juga turut berubah seperti penjualan teri melalui tukang bada untuk menjual teri ke Kota Padang. Tukang bada sejak tahun 1985 menggunakan bot langsung, kemudian menggunakan motor pada tahun 2012 dan menggunakan mobil pada tahun 2019. Begitu pun nelayan ikan keramba, dari tahun 2003 hasil panen dijual ke kapal Hongkong dan pada tahun 2019 sudah tidak lagi. . Penelitian ini dapat menyimpulkan gambaran pekerjaan sebagai nelayan di Nagari Mandeh telah dilakukan oleh masyarakat Nagari Mandeh secara turun-temurun. Namun pekerjaan sebagai nelayan hanya menguntungkan bagi induk semang bagan dan memiliki hidup berkecukupan. Hal ini berbanding terbalik dengan anak bagan dan nelayan ikan pancing yang hidup dibawah garis kemiskinan. Sementara alternatif lain yaitu keramba dari pemerintah tidak berjalan dengan maksimal hingga akhirnya berhenti. Kata Kunci: Nagari Mandeh, Sosial Ekonomi Nelayan 
Institution Info

Universitas Andalas