Abstract :
Stroke merupakan penyebab umum kematian urutan ketiga dinegara maju setelah
penyakit kardiovaskular dan kanker. Stroke non hemoragik memiliki persentase
paling besar yaitu sebesar 80%. Lanjut usia merupakan salah satu faktor resiko
terjadinya stroke. Stroke yang menyerang lanjut usia menyebabkan ketergantungan
lanjut usia semakin meningkat yang berakibat dapat meningkatkan ketergantungan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga membutuhkan bantuan orang lain
baik keluarga maupun perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dukungan keluarga terhadap tingkat kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari pada
lansia pasca stroke non hemoragik di Poliklinik Neurologi dirumah Sakit Stroke
Nasional Bukittinggi. Desain penelitian ini menggunakan desain korelasi. Sampel
penelitian berjumlah 89 responden sesuai dengan kriteria inklusi secara purposive
sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dukungan keluarga dan tingkat
kemampuan aktivitas sehari-hari. Hasil analisis data diperoleh persentase dukungan
keluarga tertinggi sebesar 87,6% dan aktivitas sehari-hari dengan persentase 48,3%
yaitu kategori ketergantungan ringan. Hasil uji korelasi dengan spearmen
menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara dukungan keluarga
dengan tingkat kemampuan aktivitas sehari-hari dan korelasi yang sedang dimana
semakin tinggi dukungan keluarga, semakin tinggi tingkat kemampuan aktivitas
sehari-hari (r=0,582 , p=0,000 (p<0,05)). Untuk penelitian selanjutnya disarankan
agar lebih memperhatikan variabel lain yang mempengaruhi tingkat kemampuan
melakukan aktivitas sehari-hari seperti kondisi ekonomi, tingkat fungsi kognitif dan
lingkungan.
Kata kunci: dukungan keluarga,lansia, aktivitas sehari-hari, stroke non hemoragik.
Daftar Pustaka : 70 (2000 € 2014 )