Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan
manajemen operasi kepolisian simpatik oleh Direktorat Lalu Lintas Polisi Daerah
Sumatera Barat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tugas pokok
kepolisian bidang lalu lintas untuk melaksanakan operasi kepolisian yaitu operasi
kepolisian simpatik, patuh dan zebra. Berdasarkan data operasi kepolisian tersebut
jumlah pelanggaran dan kecelakaan paling tinggi adalah pada operasi kepolisian
simpatik, dengan jumlah kecelakaan dan penindakan pelanggaran paling tinggi di
Polresta Padang. Berdasarkan alasan tersebut peneliti berasumsi dengan tingginya
jumlah penindakan pelanggaran, berarti pelaksanaan operasi kepolisian cukup
baik di Polresta Padang dan Ditlantas Polda Sumbar telah menerapkan fungsifungsi
manajemen
dengan
baik
dalam
pelaksanaan
manajemen
operasi
kepolisian
simpatik.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana Ditlantas Polda Sumbar
melaksanakan manajemen operasi kepolisian simpatik pada Provinsi Sumatera
Barat. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan tipe deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori fungsi manajemen oleh
George R. Terry dengan menggunakan empat indikator fungsi manajemen yaitu
fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi
penggerakan (actuating), dan fungsi pengawasan (controlling)
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan pelaksanaan
manajemen operasi kepolisian simpatik oleh Ditlantas Polda Sumbar dilakukan
cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dengan dilakukannya fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam pelaksanaan manajemen
operasi kepolisian simpatik. Hanya saja pada indikator menyusun staff organisasi
dan perbandingan dengan ukuran pelaksanaan kegiatan operasi kepolisian
simpatik belum diterapkan dengan optimal.
Kata Kunci : Pelaksanaan Manajemen, Operasi Kepolisian Simpatik, Direktorat
Lalu Lintas