JURNALISME BENCANA: PEMBERITAAN DAMPAK GEMPA MAMUJU – MAJENE PADA TAHAP TANGGAP DARURAT DI KANAL BERITA DETIK.COM
(Analisis Framing pada Berita Gempa Mamuju – Majene Edisi 15 Januari – 28 Januari 2021)
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Andalas
Author
Yesi, Natalia Marpaung
Subject
H Social Sciences (General)
Datestamp
2022-01-31 07:42:47
Abstract :
Skripsi ini meneliti tentang pembingkaian berita dampak bencana alam gempa Mamuju-Majene oleh detik.com. Penelitian ini juga ingin melihat penerapan jurnalisme bencana oleh media online detik.com. Penelitian menggunakan paradigma konstruksionis dan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pembingkaian detik.com terkait pemberitaan dampak gempa di Mamuju-Majene pada tahap tanggap darurat cenderung menggambarkan situasi bencana, seperti keadaan di lokasi bencana serta kondisi para korban bencana, dengan menggunakan sisi human interest dan dibangun menggunakan sudut pandang personal. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa pemberitaan bencana gempa di Mamuju-Majene oleh media online detik.com belum sepenuhnya menerapkan prinsip jurnalisme bencana dan tidak berorientasi pada pola pikir mitigasi. Pemberitaan detik.com juga minim dalam hal akurasi & verifikasi, pelaporan bencana tidak berimbang, dan melanggar aspek kemanusiaan dengan mengeksploitasi kesedihan korban bencana. Seluruh ideologi itu teridentifikasikan melalui hasil analisis framing berita menggunakan model Robert N. Entman. Hasil analisis tersebut menunjukkan adanya upaya media online detik.com menjadikan pemberitaan bencana sebagai komoditas untuk memperoleh keuntungan ekonomi.
Skripsi ini meneliti tentang pembingkaian berita dampak bencana alam gempa Mamuju-Majene oleh detik.com. Penelitian ini juga ingin melihat penerapan jurnalisme bencana oleh media online detik.com. Penelitian menggunakan paradigma konstruksionis dan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pembingkaian detik.com terkait pemberitaan dampak gempa di Mamuju-Majene pada tahap tanggap darurat cenderung menggambarkan situasi bencana, seperti keadaan di lokasi bencana serta kondisi para korban bencana, dengan menggunakan sisi human interest dan dibangun menggunakan sudut pandang personal. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa pemberitaan bencana gempa di Mamuju-Majene oleh media online detik.com belum sepenuhnya menerapkan prinsip jurnalisme bencana dan tidak berorientasi pada pola pikir mitigasi. Pemberitaan detik.com juga minim dalam hal akurasi & verifikasi, pelaporan bencana tidak berimbang, dan melanggar aspek kemanusiaan dengan mengeksploitasi kesedihan korban bencana. Seluruh ideologi itu teridentifikasikan melalui hasil analisis framing berita menggunakan model Robert N. Entman. Hasil analisis tersebut menunjukkan adanya upaya media online detik.com menjadikan pemberitaan bencana sebagai komoditas untuk memperoleh keuntungan ekonomi.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
