Abstract :
Pesatnya perkembangan teknologi dalam beberapa dekade terakhir
membawa banyak dampak ke berbagai sektor, salah satunya di sektor media
dimana penyampaian dan pertukaran pesan dihadirkan melalui teknologi, yang
dinamakan new media. Twitter merupakan salah satu bentuk dari new media yang
mempunyai banyak fitur, salah satunya hashtag. Twitter juga mampu membentuk
gerakan sosial, yang dapat bertahan sampai sekarang karena berbagai faktor, salah
satunya internet activism atau yang sering dikenal dengan activism online. Awal
daripenelitian ini melihat perkembangan gerakan #melawanasap pada saat
bencana asap Riau pada tanggal 13 – 15 Maret 2014 di sosial media twitter
melalui internet activism. Media Sosial khususnya twitter mempuyai peran
penting melalui hashtag dan internet actvism.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan
paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana
networking internet activism yang terjadi melalui media sosial twitter. Penelitian
ini menggunakan teori mediapolis dan konsep socialmovement untuk mengkaji
bagaimana timbul gerakan massa pada media sosial twitter dan gerakan sosial
tersebut hadir dengan kekolektifan penggunanya (internet activism).
Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya networking yang baik dan
collective action dari internet activism serta melibatkan pengguna twitter lainya
dalam penyebaran hashtag #melawanasap, sehingga gerakan ini berkembang
hingga menjadi trending topic twitter dalam waktu tiga hari. Gerakan sosial
#melawanasap ini juga mampu membuat presiden turun langsung ke Riau untuk
mengambil alih penanganan bencana asap Riau. Peran twitter melalui fitur
hashtag mampu menjadi gerakan massa di twitter.
Kata kunci :new media, hashtag, internet activism, mediapolis, sosialmovement