Abstract :
Aspal porus adalah jenis perkerasan untuk lapis permukaan yang
diletakkan di atas lapisan pondasi permukaan yang kedap air dan
didominasi oleh agregat kasar (85%) sehingga gradasinya adalah
gradasi terbuka (open graded) yang berfungsi sebagai drainase
permukaan jalan. Pada umumnya batu split (batu pecah) dipakai
sebagai bahan pengisi agregat kasar karena berlimpahnya limbah
maka, bahan limbah kelapa sawit berupa cangkang kelapa sawit
digunakan bahan pengganti dari batu pecah yang diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan alternatif aggregat kasar pada perkerasan
aspal porus. Pengujian kelayakan campuran diuji menggunakan
Marshall dan Wheel Tracking Machine. Hasil dari 30% penggunaan
cangkang kelapa sawit sebagai bahan substitusi aggregat kasar pada
aspal porus mempunyai nilai stabilitas marshall yang rendah yaitu
723,73 kg, kelelehan, 3,95 mm, MQ, 184,02 kg/mm, dan VIM, 11,22%.
Dan pada pengujian wheel tracking didapatkan nilai stabilitas dinamis
yang rendah yaitu 475,030 lintasan/mm dari nilai stabilitas dinamis
campuran pembanding sebesar 1630,932 lintasan/mm dan mengalami
deformasi yang lebih besar dari campuran pembanding dengan selisih
1 mm. Sedangkan campuran 50% cangkang kelapa sawit sebagai
pengganti agregat kasar mengalami penurunan nilai stabilitas dinamis
1589,957 lintasan/mm dari campuran pembanding tetapi mempunyai
nilai deformasi paling besar dari campuran pembanding dan 30%
cangkang kelapa sawit pengganti agregat kasar.
Kata kunci : Cangkang kelapa sawit, Stabilitas Dinamis,
Deformasi.