Abstract :
Kota Padang merupakan kota yang pembangunannya meningkat setiap tahun.
Peningkatan pada daerah perkotaan di kota Padang memicu meningkatnya
aktifitas penduduk pada semua sektor baik perumahan, industri, perdagangan
maupun sektor lainnya (Azkha, 2006). Salah satu dampak dari aktifitas tersebut
adalah limbah padat atau sampah. Sampah adalah limbah yang bersifat padat yang
terdiri dari bahan organik maupun anorganik dari sisa atau residu yang timbul
akibat aktifitas manusia yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar
tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (BSN,
2002).
Upaya pengelolaan sampah dilakukan melalui kegiatan pengumpulan dan
pengangkutan sampah ke lokasi TPA. Jenis sampah dengan kandungan heterogen
yang masuk ke TPA meliputi sampah organik, anorganik, maupun sampah toksik.
Sampah bersifat toksik terhadap makhluk hidup dan sistem biotik lainnya
sehingga dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar baik materil maupun
non materil seperti penyakit, wabah, bahkan kematian (Astuti, 2004).
Fraksi anorganik dari sampah mengandung berbagai mineral, diantaranya
logam-logam berat. Logam berat yang terdapat di dalam sampah akan
terdekomposisi dan larut bersama terbentuknya lindi (Veronika, 2007). Semua
hasil dekomposisi ini membentuk satu kesatuan dengan tanah. Air lindi mengalir
di permukaan tanah masuk ke dalam kolam penampungan (Azmir, 2010).