Abstract :
Komunikasi Interpersonal merupakan hal yang penting dalam sebuah
keluarga untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama anggota
keluarga. Termasuk dalam keluarga Bercerai yang terjadi karena cerai hidup.
Untuk itu peneliti ingin mengetahui bentuk komunikasi interpersonal yang
dilakukan ayah dan anak remaja ini berbentuk komunikasi verbal dan non verbal
di Gadut, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah interaksi simbolik. Teori
ini digunakan untuk melihat komunikasi interpersonal yang terjadi antara ayah
dan anak remaja dalam keluarga Bercerai yang dilihat dari pentingnya makna,
pentingnya konsep diri serta hubungan antar individu masyarakat terhadap
efektifitas komunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara langsung
dengan ayah dan anak remaja dari tiga keluarga bercerai di Gadut, observasi
langsung di lapangan, dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpesonal antara ayah
dan anak remaja pada keluarga bercerai menjadi lebih baik ketika orang tua sudah
bercerai, anggota keluarga menjadi lebih terbuka, saling mendukung dan bersikap
positif. Simbol verbal yang dominan digunakan Ayah dan anak remaja adalah
bahasa Minang, sedangkan simbol non verbal yang dominan digunakan adalah
pesan kinesik atau gerak tubuh (pesan fasial, gestural, postural), pesan
paralinguistik dan pesan proksemik (jarak dan ruang). Dalam proses komunikasi
Ayah menyadari bahwa sekarang tidak hanya berperan sebagai tulang punggung
keluarga dalam mencari nafkah namun juga sebagai Ibu yang memberikan kasih
sayang terhadap anak-anaknya.
Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Bercerai, Ayah dan Anak Remaja.