Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kandungan protein kasar dan
kecernaan serat kasar limbah serai wangi melalui fermentasi dan mempelajari
interaksi antara perbedaan komposisi substrat (LSW:AT) dengan inokulum (EM4
dan Starbio). Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor. Faktor A adalah komposisi
campuran limbah serai wangi (LSW) dan ampas tahu (AT) (90%:10%, 80%:20%,
70%:30%), dan faktor B adalah inokulum (EM4 dan Starbio) dengan 3 kali
ulangan. Peubah yang diamati adalah kandungan protein kasar, retensi nitrogen,
serat kasar, dan kecernaan serat kasar. Hasil analisis keragaman menunjukkan
bahwa tidak terdapat interaksi antara faktor A (Komposisi LSW+AT) dengan
faktor B (inokulum) terhadap kandungan protein kasar, retensi nitrogen, serat
kasar, dan kecernaan serat kasar, tetapi pada faktor A (Komposisi LSW + AT)
menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan
protein kasar, retensi nitrogen, serat kasar, dan pengaruh berbeda nyata (P<0,05)
terhadap kecernaan serat kasar. Faktor B (inokulum) menunjukkan pengaruh
berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kandungan protein kasar, retensi nitrogen,
serat kasar, dan kecernaan serat kasar. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perbedaan komposisi substrat
(LSW:AT) dengan inokulum (EM4 dan Starbio). Penambahan ampas tahu pada
fermentasi dengan inokulum (EM4 dan Starbio) dapat meningkatkan kandungan
protein kasar dan retensi nitrogen. Fermentasi dapat menurunkan kandungan serat
kasar dan meningkatkan kecernaan serat kasar. Kandungan protein kasar, retensi
nitrogen dan kecernaan serat kasar tertinggi terdapat pada perlakuan A3
(70%LSW+30%AT) yaitu protein kasar 14,68%BK, retensi nitrogen 54,49%BK
dan kecernaan serat kasar 41,14%BK, sedangkan berdasarkan kandungan serat
kasar terendah terdapat pada perlakuan A3 (70%LSW+30%AT) yaitu 24,53%BK.