Penolakan Ceko dalam Menerima Suaka Pengungsi Muslim pada tahun 2015-2017
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Andalas
Author
Karina, Putri Mulyadi
Subject
JZ International relations
Datestamp
2022-02-10 08:06:17
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembuatan kebijakan luar negeri Ceko terhadap penolakan negara dalam menerima suaka pengungsi Muslim pada tahun 2015-2017. Hal ini penting mengingat Ceko merupakan salah satu anggota Uni Eropa yang telah meratifikasi Konvensi Jenewa 1951. Dalam penolakannya Republik Ceko hanya menerima 12 pengungsi non-Muslim dari jumlah yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Pandangan yang salah serta perlakuan yang diskriminatf terhadap Muslim di Ceko lahir dari para elit politik Ceko yang memanfaatkan situasi krisis pengungsi Eropa pada tahun 2015 ? 2017. Penulis menggunakan konsep Foreign Policy-Making Process Theory dari Balton dan Kegley untuk menjawab penelitian. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian melihat bahwa penolakan Ceko dalam menerima pengungsi Muslim merupakan bentuk dari identitas negara yang kuat sehingga membangun konstruksi sosial dalam masyarakat yang memandang orang asing sebagai ancaman. Hal ini didasari oleh sejarah nasional Ceko yang sering diduduki oleh bangsa lain sebelum menjadi negara yang berdaulat. Dari identitas national ini para aktor negara dibantu oleh media dalam memposisikan diri terhadap isu krisis pengungsi Eropa dengan melihat kekurangan Uni Eropa yang gagal dalam melindungi wilayah integrasi Eropa dari ancaman pengungsi Muslim yang ditakuti akan membawa teror serta menggiring opini masyarakat untuk menolak pengungsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembuatan kebijakan luar negeri Ceko terhadap penolakan negara dalam menerima suaka pengungsi Muslim pada tahun 2015-2017. Hal ini penting mengingat Ceko merupakan salah satu anggota Uni Eropa yang telah meratifikasi Konvensi Jenewa 1951. Dalam penolakannya Republik Ceko hanya menerima 12 pengungsi non-Muslim dari jumlah yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Pandangan yang salah serta perlakuan yang diskriminatf terhadap Muslim di Ceko lahir dari para elit politik Ceko yang memanfaatkan situasi krisis pengungsi Eropa pada tahun 2015 ? 2017. Penulis menggunakan konsep Foreign Policy-Making Process Theory dari Balton dan Kegley untuk menjawab penelitian. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian melihat bahwa penolakan Ceko dalam menerima pengungsi Muslim merupakan bentuk dari identitas negara yang kuat sehingga membangun konstruksi sosial dalam masyarakat yang memandang orang asing sebagai ancaman. Hal ini didasari oleh sejarah nasional Ceko yang sering diduduki oleh bangsa lain sebelum menjadi negara yang berdaulat. Dari identitas national ini para aktor negara dibantu oleh media dalam memposisikan diri terhadap isu krisis pengungsi Eropa dengan melihat kekurangan Uni Eropa yang gagal dalam melindungi wilayah integrasi Eropa dari ancaman pengungsi Muslim yang ditakuti akan membawa teror serta menggiring opini masyarakat untuk menolak pengungsi.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
