Abstract :
Berjalan kaki adalah merupakan sarana transportasi yang paling
sederhana, tetapi berada pada posisi yang lemah dan rentan terhadap
konflik atau kecelakaan saat bercampur dengan moda transportasi yang
lain. Maka prasarana pejalan kaki sangat membutuhkan yaitu trotoar,
jembatan penyeberang, zebra cross, dan lain-lain. Jika fasilitas-fasilitas
tersebut tidak tersedia dan tidak layak pakai maka besar kemungkinan
terjadinya konflik antara kendaraan dengan pejalan kaki. Oleh karena itu
Kota Padang di Jalan Perintis Kemerdekaan merupakan lokasi studi
yang tepat untuk di teliti oleh peneliti karena merupakan kawasan pusat
kegiatan.
Metoda yang digunakan dalam pengembilan data dengan
merekam menggunakan handycam dipasang selama 6 jam sibuk
(pagi,siang,sore) dan berupa kuisioner karakteristik responden.
Pengolahan data dilakukan dengan analisa deskriptif, kemudian
analisa data dengan tingkat pelayanan trotoar berdasar US Highway
Capacity Manual (HCM-2000), dan analisa penentuan fasilitas
penyeberangan dengan satuan PV2 yang berdasarkan Direktorat Jendral
Bina Marga 1995. Maka dapat disimpulkan bahwa trotoar Jalan Perintis
Kemerdekaan di depan Rumah Sakit M.Djamil sisi barat dan timur
tingkat pelayanan A, Jalan Perintis Kemerdekaan depan Fakultas
Ekonomi UNAND No.77 di sisi barat dan timur tingkat pelayanan A.
Untuk penyeberang Jalan Perintis Kemerdekaan di depan
Rumah Sakit M.Djamil didapatkan PV2 6.61x 10⸠dengan penentuan
fasilitas penyeberangnya pelican dengan lapak tunggu, Jalan Perintis
Kemerdekaan depan Fakultas Ekonomi UNAND No.77 di dapatkan
PV2 6.86x 10⸠dengan penentuan fasilitas penyeberangnya pelican cross.
Dan karakteristik pejalan kaki dan penyeberang masih banyak berjalan
tidak di tempat yang telah di sediakan. Hal ini akan membuat
keselamatan pejalan kaki dan penyeberang tidak terjamin
keselamatannya.
Kata kunci : Karakteristik, pejalan kaki, penyeberang jalan, tingkat
pelayanan pejalan kaki, penentuan jenis