Abstract :
Ikan gurami (Osphronemus gourami Lac.) merupakan salah satu ikan yang
sangat banyak dikonsumsi dan memiliki umur simpan yang relatif pendek tanpa
penanganan khusus. Kandungan protein dan kadar air yang tinggi merupakan
penyebab ikan menjadi lebih cepat busuk karena mudah di tumbuhi mikroba. Total
mikroba (total plate count) dapat dijadikan sebagai parameter kemunduran mutu
pada ikan gurami. Kemasan pintar atau smart packaging dapat menjadi solusi untuk
memonitoring kualitas dan keamanan produk pangan selama proses penyimpanan.
Indikator pada kemasan pintar yang menunjukkan adanya perubahan warna dapat
digunakan sebagai pemberi informasi kepada konsumen mengenai kondisi
kesegaran pada bahan pangan selama proses penyimpanan. Pengembangan
indikator dari bahan-bahan alami sebagai alternatif pengganti indikator
menggunakan pewarna alami saat ini telah banyak dikembangkan, salah satunya
adalah dari ekstrak kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus). Indikator alami ekstrak
kulit buah naga dapat memberikan perubahan warna sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan kemasan pintar. Kelebihan penggunaan pewarna alami
adalah bahan mudah didapat, harga terjangkau, dan ramah lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan warna dari kemasan
pintar yang mengandung ekstrak kulit buah naga dan untuk mengetahui hubungan
antara perubahan warna kemasan pintar terhadap nilai TPC pada fillet ikan gurami.
Analisa data pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
pengulangan untuk pengambilan data sebanyak dua kali pengulangana.
Hasil penelitian menunjukkan indikator dari ekstrak kulit buah naga
mengalami perubahan warna yang signifikan pada penyimpanan hari ke-4 dari berwarna merah muda keunguan menjadi kekuningan dengan nilai ?E (selisih L,a,
dan b) 33,19 yang berkorelasi dengan nilai total mikroba sebesar 7.20 Log cfu/gr.