DETAIL DOCUMENT
Studi Kasus Tingkat Mortalitas Cempe Domba Pada Artificial Rearing Di PT. Sedana Peternak Sentosa Jombang Jawa Timur
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Negeri Jember
Author
Silalahi, Lohri Elisa
Subject
211 - Ilmu Peternakan 
Datestamp
2024-05-22 02:38:32 
Abstract :
Cempe yang memiliki bobot lahir rendah atau lahir kembar lebih dari dua rentan terjadi kasus mortalitas. Artificial rearing dibutuhkan pada kondisi ini agar cempe dapat memenuhi kebutuhan susu untuk pertumbuhannya. Artificial rearing, dengan cara cempe dipisahkan dari induk dan dirawat secara intensif pada pen khusus. Tujuan dari pengamatan ini untuk mengetahui tingkat mortalitas cempe domba pada artificial rearing berdasarkan jenis kelamin serta penyebab terjadinya mortalitas dan mengetahui cara untuk mencegah terjadinya mortalitas, sehingga para peternak dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan mengenai mortalitas cempe domba pada artificial rearing. Pemeliharaan dengan artificial rearing ini bertujuan untuk menekan angka kematian pada cempe yang kekurangan nutrisi akibat induk yang bermasalah. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kematian anak domba yang baru lahir diantaranya disebabkan oleh faktor lingkungan seperti terinfeksi virus dan bakteri. PT. Sedana Peternak Sentosa memiliki beberapa alat penunjang pada artificial rearing, lampu infrared, boks plastik, ember, creep area. Kegiatan pengamatan ini dilakukan di PT. Sedana Peternak Sentosa yang beralamat Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Kasus mortalitas cempe domba pada artificial rearing di PT. Sedana Peternak Sentosa sebanyak 15 kasus dalam waktu 30 hari, parameter yang diamati yaitu jumlah mortalitas, jenis kelamin, penyebab mortalitas, pencegahan terjadinya mortalitas. Analisi data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dengan rumus prevalensi. Hasil dari pengolahan data diketahui bahwa dari 129 cempe yang ada di PT Sedana Peternakan Sentosa, terdapat 15 cempe yang mati selama bulan Agustus 2023 dan sisanya 114 cempe yang hidup dengan persentase 88,3%. Terjadi penurunan jumlah cempe domba akibat mortalitas sebanyak 11,7%. Cempe domba pada Artificial Rearing yang mati berjenis kelamin jantan sebanyak 4 ekor dengan nilai persentase 26,7% sedangkan pada cempe domba berjenis kelamin betina sebanyak 11 ekor atau 73,3%. mayoritas cempe domba yang mengalami mortalitas didiagnosa kelahiran lemah sebanyak 20%, kemudian pneumonia sebanyak 20%, ovine pulmonary adenocarcinoma (OPA) sebanyak 13%, dan failure passive transfer (FPT) sebanyak 13%. Sisanya disebabkan oleh cidera pulmo akibat benturan, kerusakan hati, meningoencephalitis, gagal nafas, dan kejadian ikutan pasca imunisasi. Langkah pencegahan untuk menekan dan menurunkan tingkat mortalitas yaitu dengan penerapan sanitasi dan biosekuriti pada kandang. Sehingga dapat disimpulkan, tingkat mortalitas 11,7%, kriteria persentase mortalitas rendah yaitu sekitar 5-10%. Saran untuk perusahaan yaitu lebih sering lagi melakukan pengecekan kesehatan, cempe agar cempe yang sakit dapat segera ditangani. 
Institution Info

Politeknik Negeri Jember