DETAIL DOCUMENT
Analisis Kromatografi Lapis Tipis dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Biji Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ATCC 25922, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis dan Pseudomonas aeruginosa ATCC
Total View This Week0
Institusion
Universitas Tjut Nyak Dhien
Author
Ramadhani, Ayu Atikah
Subject
RS Pharmacy and materia medica 
Datestamp
2024-05-10 04:13:53 
Abstract :
Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) merupakan tanaman asli Indonesia, dapat ditemui hampir diseluruh nusantara. Selama ini, mengkonsumsi salak menyisakan biji salak yang dianggap oleh masyarakat sebagai sampah yang tidak berguna. Kegunaan biji salak sebagai obat masih jarang dilakukan karena biji salak memiliki tekstur yang keras dan tidak mudah hancur, sehingga sangat sulit untuk mengolah biji salak. Kandungan senyawa kimia pada biji salak yaitu tanin diduga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada biji buah salak dari hasil maserasi bertingkat etil asetat biji buah salak untuk diuji aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram negatif. Penelitian yang dilakukan meliputi pengolahan biji salak menjadi serbuk simplisia, pembuatan ekstrak dari simplisia serbuk biji salak yang dilakukan secara maserasi bertingkat menggunakan pelarut etil asetat, penentuan diameter zona hambat ekstrak etil asetat biji salak menggunakan metode difusi agar sumur dan analisis kandungan senyawa kimia yang terdapat pada ekstrak etil asetat biji salak menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Sebanyak 5 kg biji salak kering menghasilkan serbuk simplisia sebanyak 4,8 kg. Hasil maserasi ekstrak etil asetat biji buah salak didapatkan sebanyak 7,26 g ekstrak kental dari 900 g serbuk simplisia. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan rata-rata diameter hambatan yang paling besar hingga paling kecil terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922 23,38 mm, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 22,06 mm, Proteus mirabilis 22,05 mm, dan Klebsiella pneumoniae 18,05 mm pada konsentrasi 100 mg/ml. Hasil analisis Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat biji salak mengandung senyawa polifenol, steroid, dan triterpenoid. 
Institution Info

Universitas Tjut Nyak Dhien