Institusion
Universitas Tjut Nyak Dhien
Author
Tanjung, Rani Farah Butsainah
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2024-10-01 07:48:05
Abstract :
Buah Tin atau bisa disebut dengan ?Ara? (buah ara / pohon ara) merupakan sejenis tumbuhan yang mempunyai buah-buahan yang dapat dikonsumsi. Vitamin C dikenal sebagai asam askorbat memiliki fungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Usia pemetikan buah sangat mempengaruhi kualitas buah. Penetapan kadar vitamin C dalam buah dapat ditentukan menggunakan titrasi 2,6-diklorofenol indofenol. Kelebihan dari metode titrasi 2,6- diklorofenol indofenol adalah penetapan kandungan vitamin C tidak akan diganggu oleh zat pereduksi lain dalam proses titrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia pemetikan terhadap kandungan vitamin C dalam buah Tin.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode titrasi 2,6- diklorofenol indofenol. Penelitian ini dimulai dari pengumpulan sampel, determinasi, ekstraksi, pembuatan larutan asam metafosfat, pembuatan larutan 2,6-diklorofenol indofenol, penetapan kesetaraan pentiter 2,6-diklorofenol indofenol, penetapan kadar vitamin C dalam sampel. Sampel yang digunakan adalah buah Tin belum matang, buah Tin setengah matang, buah Tin matang, buah Tin terlalu matang yang diperoleh dari Jalan Marendal, Mekar Sari, Deli Tua, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada buah Tin belum matang yaitu 6,3352mg/100g sampel. Pada buah Tin setengah matang yaitu 5,3491mg/100g sampel, pada buah Tin matang yaitu 4,3405mg/100g sampel, serta kandungan vitamin C yang paling rendah terdapat pada buah Tin terlalu matang yaitu 3,1432mg/100g sampel. Seiring dengan lamanya usia pemetikan buah maka terjadi penurunan kandungan vitamin C dalam buah Tin.