Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan konflik antarumat Islam dan Kristen,
(2) Menjelaskan pendidikan toleransi antaragama serta tujuannya untuk mengatasi
konflik antarumat Islam dan Kristen di Indonesia.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan. Objek
yang diteliti adalah peran pendidikan toleransi antaragama dalam mengatasi konflik
antarumat Islam dan Kristen di Indonesia. Wujud data dalam penelitian ini ialah konflik
antarumat Islam dan Kristen di Indonesia. Sumber data utama yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah literatur-literatur serta berbagai informasi penting yang berhubungan
dengan tema skripsi ini. Informasi-informasi tersebut diperoleh melalui buku, kamus,
ensiklopedi, dan media massa. Ada tiga langkah yang dilakukan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini. Pertama, membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan
konflik antarumat Islam dan Kristen, mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan
dengan konflik antarumat beragama serta literatur tentang pendidikan dan toleransi. Kedua,
mengumpulkan informasi-informasi dan mempelajari beberapa teori yang relevan dengan
tema penelitian. Ketiga, mencatat dan menganalisis konsep-konsep pendidikan toleransi
antaragama dan perannya untuk mengatasi konflik antarumat Islam dan Kristen di
Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa konflik antarumat Islam dan
Kristen cukup sering terjadi di Indonesia. Konflik antarumat agama memberi sinyal
negatif bahwa pluralitas agama di Indonesia mengalami persoalan. Dalam konteks ini
pluralitas agama membawa dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif
pluralitas agama dapat menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Namun, pada sisi lain pluralitas
agama membawa hal negatif dengan terjadinya konflik antarumat beragama khususnya
konflik antarumat Islam dan Kristen. Konflik antarumat beragama memecah belah belah
persatuan masyarakat Indonesia.
Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab konflik antarumat Islam dan Kristen
di Indonesia. Pertama, faktor internal atau faktor dari dalam agama seperti idologi
tertutup, pengetahuan agama yang dangkal, fanatisme agama yang radikal, sejarah masa
lalu yang kelam dan agama sebagai doktrin. Kedua, faktor eksternal atau faktor non
keagamaan yang meliputi wacana mendirikan negara agama, perbedaan kepentingan setiap
agama, rendahnya sikap saling menghormati terhadap agama lain, kurungnya kontrol
pemerintah dan minimnya pengetahuan kebebasan beragama. Semua faktor yang telah
disebutkan ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat sehingga mengakibatkan konflik
antarumat Islam dan Kristen terus terjadi di negara Indonesia.
Untukmembebaskan bangsa Indonesia dari konflik antarumat beragama, khususnya
konflik antarumat Islam dan Kristen, maka upaya yang dilakukan adalah melalui
pendidikan toleransi antaragama. Pendidikan toleransi antaragama memiliki peran yang
sangat penting. Pendidikan toleransi antaragama merupakan titik temu yang mampu
mengatasi terjadinya konflik antarumat Islam dan Kristen. Pendidikan toleransi antaragama
mampu merekatkan kembali persatuan masyarakat Indonesia menjadi kuat karena semua
umat agama bersatu padu walaupun ada perbedaan antara agama yang satu dengan agama
yang lain. Hal ini terwujud apabila semua umat Islam dan Kristen memiliki sikap
saling menghargai dan menghormati dengan kehadiran umat agama lain.
Pendidikan toleransi antaragama menjadi langkah praktis yang sangat penting
dalam menanamkan sikap toleransi terhadap umat beragama. Nilai positif yang diajarkan
dalam pendidikan toleransi antaragama seperti sikap saling menghargai dan menghormati
keberadaan umat agama lain menjadi kunci utama dalam mewujudkan hubungan yang
harmonis antarumat beragama. Dengan demikian pendidikan toleransi antaragama dapat
menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi terjadinya konflik antarumat Islam dan
Kristen di Indonesia.