Abstract :
Gejog Lesung adalah sebuah bentuk musik tradisi yang
popular di kalangan pedesaan. Janis musik ini hampir terdapat di seluruh wilayah Nusantara dengan masing-masing istilah yang berbeda sesuai dangan bahasa daerahnya. Adapun instrumen yang dipergunakan dalam penyajian musik ini. adalah parangkat kerja tradisi berupa Lesung dan Alu yang biasa digunakan menumbuk padi. Beberapa teknik tabuhan yang
dihasilkan berupa pola-pola ritme yang dimainkan secara bersama-sama oleh sekitar 5-7 pemainya.
Salah satu bentuk Gejog Lesung adalah yang terdapat
di Kraton Yogyakarta yang di pergunakan untuk upacara
Nunplak Wajik. Upacara ini merupakan ramgkaian dari pelaksanaan upaacara Garebeg yang di seleggarakan untuk menperingati hari besar Islam.
Berbagai acara dibutuhkan dalam pelaksanaan upacara
Numplak Wajik dan marupakan syarat sah. dari penyelanggaraan
upacara tersebut. Adapun sarana tersebut berupa kerangka
gunungan putri, sesaji dan Gejog Lesung. Sebagai salah satu
sarananyamengapa Gejog Lesung tetap hadir dm diperlukan
dalam pelaksanaan upacara Numplak Wajik ?
Gejog Lesung dalam hal ini sebagai sebuah bentuk
musik tradisi.selama bergenerasi telah dipercayai oleh
masyarakatnya. Nilai kepercayaan yang telah diyakini tersebut telah menjadikan rasa aman sekaligus perasaan takut
apabila dalam pelaksanaan upacara tidalk mempergunakannya.
Selain kepercayaan. fungsi dari keberadaan musik ini juga
berpengaruh dalam masyarakat pendukungnya karena manyangkut
akan pemenuhan kebutuhan hidup.
Berdasar pada hal di atas maka kesenian ini panulis
agkat ke dalan karya tulis karena manarik untuk di jadikan
bahan penelitian. Adapun pendekatan yang digunakm dalam hal
ini adalah tinjauan etnomusikologis yang membahas tidak
hanya dari segi musiknya saja akan tetapi secara keseluruhan
pendukung dari keberadaan musik ini.