Institusion
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Author
Atiqah ulfah badriyah, 2010301148
Hilmi Zadah Faidullah, M.Sc.Ph.D (PT)
Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis
Subject
RM Therapeutics. Pharmacology
Datestamp
2024-04-25 04:01:14
Abstract :
Latar belakang : Lansia merupakan kelompok manusia yang telah masuk ke tahap
akhir dari fase kehidupan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya
penyakit pada lansia, salah satunya pada saat lanjut usia akan menurunnya kadar SKlotho
pada
tubuh
lansia, dan apabila terjadi penurunan S-Klotho pada tubuh dapat
mempengaruhi penurunan fungsi Kognitif pada lansia. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan S-klotho pada tubuh yaitu dengan High Intensity
Interval Training. Tujuan: Untuk mengetahui Efektivitas High Intensity Interval
Training terhadap peningkatan Plasma Soluble Alpha Klohto dan Fungsi kognitif pada
lansia di Puskesmas Sanden. Metode: Penelitian ini menggunakan metode
eksperimental dengan rancangan pre test and post test one group dengan teknik
purposive sampling. Sampel berjumlah 19 responden. Responden diberikan latihan
selama 3 minggu dengan 3 kali pertemuan dalam satu minggu. Uji statistik
menggunakan Wilcoxon Signed Ranks, Instrumen penelitian menggunakan kuesioner
Six Item Cognitive Impairment Test (6CIT), dan pengukuran Kadar Plasma S-Klotho
menggunakan Enzyme linked Immunosorbent Assay (ELISA) dengan jenis ELISA
Sandwich .
Hasil: Hasil penelitian menggunakan Wilcoxon Signed Ranks pada responden di
dapatkan nilai hipotesis I Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,011 dan Hipotesis II Asymp.
Sig. (2-tailed) yaitu 0,007 nilai Asymp Sig <0,05 dimana yang berarti ada pengaruh
pemberian High Intensity Interval Training terhadap peningkatan Level Plasma
Soluble Alpha Klotho dan fungsi kognitif pada lansia di puskesmas sanden.
Kesimpulan: Ada Efektivitas High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap
peningkatan Plasma Soluble Alpha Klohto (S-Klotho) dan Fungsi kognitif pada lansia
di Puskesmas Sanden. Saran: Peneliti selanjutnya dapat melakukan pemilihan
sampel yang representatif dengan desain penelitian yang lebih rinci dan kontrol yang
lebih baik serta memonitoring aktivitas sampel.