Abstract :
Latar Belakang : Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah
satu penyebab kematian tersering pada anak di negara yang sedang berkembang,
yaitu 4 juta dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia dibawah 5 tahun pada
setiap tahunnya. ISPA yang berlarut-larut akan berkembang menjadi pneumonia.
Angka ISPA dapat ditekan dengan meminimalkan faktor risikonya.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian
ISPA menurut karakteristik balita di Puskesmas Semanu I.
Metode Penelitian : Jenis penelitian non eksperimental dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian adalah seluruh balita penderita ISPA yang
memeriksakan diri ke Puskesmas Semanu I. Sampel diambil dengan teknik accidental
sampling sebanyak 58 balita. Intrumen yang digunakan adalah kuesioner.
Variabelnya adalah tingkat ISPA menurut karakteristik balita. Pengolahan dan
analisis data menggunakan Fisher?s Exact Test.
Hasil : Sebagian besar balita berada pada tingkat ISPA non
pneumonia, yaitu sebanyak 47 anak (83,9%). Tabel silang karakteristik jenis kelamin
didapatkan nilai p=0,716. Tabel silang status gizi didapatkan nilai p=0,004. Tabel
silang pendidikan orang tua didapatkan nilai p=0,329. Tabel silang riwayat ASI
didapatkan nilai p=0,027. Tabel silang status ekonomi didapatkan nilai p=0,002.
Kesimpulan : Tidak ada perbedaan tingkat ISPA yang bermakna secara
statistik menurut karakteristik jenis kelamin dan pendidikan orang tua. Ada perbedaan
tingkat ISPA yang bermakna secara statistik menurut karakteristik status gizi, riwayat
pemberian ASI dan status ekonomi.
Kata Kunci : Balita, ISPA, Puskesmas