Institusion
IAIN Surakarta
Author
Laila, Nur Hidayati
Sulhani, Hermawan M.Ag
Subject
2x6 Sosial dan Budaya Islam
Datestamp
2017-09-22 03:13:13
Abstract :
ABSTRAK
Laila Nur Hidayati, NIM 132121040, “ADAT MIDODARENI KARATON
KASUNANAN SURAKARTA DALAM PANDANGAN DALIL ‘URF .â€
Hukum perkawinan yang berlaku bagi tiap-tiap agama satu sama lain ada
perbedaan, akan tetapi tidak saling bertentangan. Adapun di Indonesia telah ada
hukum perkawinan yang secara otentik di atur dalam UU. No 1 tahun 1974 lembaran
Negara RI. Tahun 1974 Nomor 1. Adapun penjelasan atas Undang-undang tersebut
di muat di dalam Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 3019
yang di dalam bagian penjelasan umum diuraikan beberapa masalah mendasar.
Perkawinan menurut UU No 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahir batin antara pria dan
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdsarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Di dalam Islam di sebutkan bahwa akad nikah merupakan mitsaq (perjanjian)
diantara sepasang suami dan istri. Allah berfirman di dalam surat an-nisa‟ (4) : 21.
Menurut hukum adat, perkawinan bisa merupakan urusan kerabat, keluarga,
persekutuan, martabat, bisa merupakan urusan pribadi, bergantung pada tata susunan
masyarakat yang bersangkutan
Dalam adat di Karaton kasunanan Surakarta istilah Upacara (bahasa jawa)
merujuk pada kelengkapan, biasanya berwujud benda-benda seperti kayu, logam,
tumbuhan, hewan dan lain sebaginya. Jadi istilah upacara dalam bahasa jawa berarti
bendanya dan bukan acaranya. Istilah jawa lainya untuk upacara ini adalah
ubarampe. Selanjutnya istilah Tatacara (bahasa jawa) merujuk pada acaranya, urutan
acara, dan atau prosesinya
Dari penjelasan diatas rumusanya masalahnya adalah Bagaimana prosesi adat
Midodareni di Karaton Kasunanan Surakarta, Bagaimana pandangan dalil „Urf
terhadap adat Midodareni Karaton Kasunanan Surakarta.
Midodareni atau malam midodareni adalah sebutan rangkaian upacara yang
diadakan di rumah calon mempelai wanita pada malam hari menjelang upacara
panggih esok harinya. Inti dari acara Midodareni ini adalah malam dimana orang tua
memberikan wejangan kepada calon mempelai wanita mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan kehidupan rumah tangga suami dan istri
Penelitian ini menggumakan metode deskriptif kualitatif, yang menjelaskan
tentang Midodareni adat Karaton Surakarta. Data yang diperoleh yakni data-data
berupa wawancara dan data dokumen dari Karaon Surakarta. Kemudian
menjelaskannya dalam bentuk uraian kata-kata bukan berupa angka yang selanjutnya
dipaparkan dalam bentuk laporan yang bersifat analisis
Dari penelitian ini peneliti menemukan yakni teori dari Anwar Harjono dan
Rahmat Hakim, walaupun masih ada beberapa teori juga yang peneliti temukan
dalam proses penelitian ini. Kemudian dalam Pelaksanaan adat Midodareni adat
Karaton Kasunanan Surakarta dilaksanakan sesuai adat yang dilaksanakan oleh
nenek moyang terdahulu. Adat yang telah di terapkan bisa di kaji dengan pandangan
hukum Islam melalu ilmu Ushul Fikih yaitu „Urf al- s}ah}id}
Kata Kunci :Pernikahan, Adat, Midodareni, dan „Urf al- s}ah}id}
xviii
ABSTRACT
Laila Nur Hidayati, NIM 132121040,†„URF VIEWS TO MIDODARENIADAT
TRADITION KARATON SURAKARTAâ€.
The marriage law that applies to each of these religions to each other is different,
but not contradictory. As in Indonesia there has been a marriage law that is
authentically regulated in the Act. No. 1 year 1974 sheet State of RI. Year 1974
Number 1. The explanation of the Law is contained in the Supplementary State
Gazette of the Republic of Indonesia Number 3019 which in the section of general
explanation outlined some basic problems. Marriage under Act No. 1 of 1974 is
the Inner Boundary between men and women as husband and wife with the aim of
forming a happy and eternal family (household) based on Belief in the One
Supreme God.
Midodareni or Midodareni night is the name of a series of ceremonies held at the
home of the bride in the evening before the next day's tender ceremony. The
essence of this midodareni event is the night where the parents give the bride a
spelling about everything related to the husband and wife's household life
This research describes qualitative descriptive method, which explains about
Midodareni adat Karaton Surakarta. The data obtained are data in the form of
interviews and document data from Karaon Surakarta. Then explain it in the form
of a description of words not a number which is further described in the form of
reports that are analytical
From this research the researcher finds the result of theory that is used the theory
of Anwar Harjono and Rahmat Hakim, although there are still some theory also
which researcher find in this research process. Then in the Implementation of
Midodareni adat Karaton Surakarta carried out according to custom carried out by
previous ancestors. Adat that has been applied bias in review with the view of
Islamic law through science Ushul Fikih namely 'URF Sahih
Keywords: Marriage, Trad