Abstract :
Pemetaan dengan cepat, biaya rendah dan ketelitian tinggi menjadi tujuan
yang ingin dicapai dari banyak penelitian beberapa tahun ini. Close Range
Photogrammetry (CRP) adalah salah satu metode dari fotogrametri dengan wahana
foto Unmanned Aerial Vehicles (UAV) dan bantuan software pengolahan foto yang
ada saat ini yang mengimplementasikan metode structure from motion (SFM)
dengan algoritmanya image matching dimana metode ini secara langsung
menghitung geometri 3D foto dan mengetahui parameter kamera. Pemberian
Ground Conrol Point (GCP) atau titik kontrol tanah kurasi tinggi tetap dibutuhkan
untuk mengejar akurasi foto, metode georeferensi dengan GCP telah terbukti
menjadi solusi yang solid untuk georeferensi yang akurat (Hawkins, 2016; James
et al., 2017; Turner et al., 2016). Menurut Sanz-Ablanedo et al. (2018) hal tersebut
akan memakan waktu akuisisi data yang lama. Banyak penelitian yang
menginvestigasi pengaplikasian dari RTK-PPK direct georeferencing dengan
integrasinya dengan orientasi sensor GPS yang terpasang langsung di wahana foto
(Fazeli et al., 2016). Metode PPK terbukti memberikan tingkat presisi yang lebih
baik dibandingakan dengan menggunakan metode RTK. Konfigurasi persebaran
GCP 12B& 24B digunakan untuk menjadi parameter analisis pada penelitian ini,
Evaluasi hasil ketelitian orthofoto mengacu pada ketentuan yang dibuat oleh
ASPRS tahun 2014 disesuaikan dengan acuan skala foto yang dihasilkan. Kualitas
hasil pada konfigurasi GCP 12B menunjukan nilai RMSEr 0.0768 m dan RMSEz
0.1666 m sedangakan konfigurasi GCP 24 menunjukan nilai RMSEr 0.0783 m dan
RMEz 0.6206. kedua konfigurasi GCP menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda
pada koordinat planimetrik, dan perbedaan sebesar 40cm terletak pada koordinat
tinggi.