Abstract :
Sampah organik di Indonesia semakin meningkat akibat pertumbuhan jumlah
penduduk. Solusi dari pengolahan limbah organik dengan diolah menjadi eco?enzyme yang difermentasi menggunakan campuran kulit buah, sayuran, gula dan
air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis bahan organik
pembuatan eco-enzyme terhadap daya hambat bakteri staphylococcus aureus.
Metode yang digunakan adalah metode difusi dengan fermentasi eco-enzyme
menggunakan campuran limbah organik. Campuran bahan organik yang
digunakan dibagi dalam 3 wadah. Metode analisis data yang digunakan yaitu
metode One Way Analysis of Varience (ANOVA satu arah) dan dilanjutkan dengan
uji homogenitas serta uji post-hoc bonferroni.
Berdasarkan hasil penelitian uji aktivitas antibakteri eco-enzyme terhadap
staphylococcus aureus menunjukkan bahwa kombinasi bahan organik tertentu
memiliki efektivitas yang berbeda. Kombinasi bahan organik yang paling
signifikan dalam menghambat bakteri staphylococcus aureus adalah eco-enzyme
dua dan eco-enzyme tiga, dengan rata- rata diameter zona hambat yang didapatkan
11,38 mm dan 11,39 mm. Hasil uji ANOVA diperoleh nilai signifikan 0,004<0,05,
hal ini berarti terdapat perbedaan diameter zona hambat dari campuran bahan
organik pada eco-enzyme. Dapat disimpulkan banyak jenis bahan organik yang
digunakan pada eco-enzyme, semakin kuat kemampuanya dalam menghambat
bakteri staphylococcus aureus.
Kata kunci: Bahan organik, Daya hambat, Eco-enzyme, Staphyloccocus aureus