Institusion
Universitas Harapan Bangsa
Author
SULISTYANI, DEVIANA INTAN
Subject
Keperawatan
Datestamp
2021-10-25 06:18:43
Abstract :
A. LATAR BELAKANG
Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan
37 minggu disebut ketuban pecah dini pada kehamilan premature. Perempuan
hamil aterm pada kondisi normal yakni sekitar 8-10% perempuan hamil aterm
akan mengalami ketuban pecah dini (Saifudin, 2014).
Istilah ketuban pecah dini digunakan untuk menyatakan peristiwa
pecahnya selaput ketuban pada sembarang waktu sebelum terjadi persalinan,
tanpa memperdulikan waktu kehamilan. Dampak ketuban pecah dini dapat
berakibat pada faktor ibu dan faktor janin. Pengaruh pada ibu berupa infeksi
intrapartum, infeksi nifas dan pendarahan postpartum. Ketuban pecah dini
terjadi karena beberapa faktor resiko yaitu pecahnya membran karena koitus,
kelainan presentasi janin dan infeksi kehamilan. Akibat yang ditimbulkan
oleh kondisi tersebut adalah terjadinya paningkatan angka kesakitan dan
kematian ibu meningkat (Sunarto, 2010).
Menurut WHO (World Health Organization), mortalitas dan
morbiditas maternal dan perinatal secara efetif dapat dicegah dengan
melakukan operasi caesar. Sejak tahun 1985 komunitas kesehatan
internasional telah mempertimbangkan tingkat yang ideal untuk operasi
caesar antara 10% dan 15%. Sejak itu, operasi caesar menjadi semakin umum
dinegara maju dan berkembang (WHO, 2015).