Abstract :
Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan suatu proses patofisiologi
dengan etiologi beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif
dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Pada saat ini identifikasi
penderita ginjal kronik (gagal ginjal) melalui kadar urea menggunakan reagen
diasetilmonoksim yang akan diserap oleh urine sehingga menimbulkan warna
kuning yang mana akan dicek kadarnya dengan spektometer. (Suwitra.K, 2010).
Dengan menggunakan sensor gas diharapkan efektif dalam mengidentifikasi
penderita penyakit gagal ginjal.
Sistem ini menggunakan satu sensor gas hidrokarbon ,dan dua sensor gas
pendukung yang menambah keakuratan pendeteksian bau urine, Jaringan syaraf
tiruan, menjadi suatu metode untuk melatih mikrokontroler untuk identifikasi bau
dari Urea, sehingga proses identifikasi penyakit gagal ginjal melalui bau urine
dengan sistem dapat dilakukan. hui dengan melakukan pengecekan yang terdiri
dari pengecekan darah dan urine.
Untuk pengidentifikasian bau urine sakit gagal ginjal dan non sakit gagal
ginjal sebelumnya dilakukan proses training data dan identifikasi menggunakan
backpropagation yang terdapat pasang data dan pola untuk mewakili karakterisasi
bau urine diabetes dan non diabetes. Kepekaan sensor gas pada alat pendeteksi
urine menggunakan modul sensor Gas MQ-2, MQ-4, MQ-7 dan MQ-135 yang
sudah teruji dalam penelitian sebelumnya untuk pendeteksian urine orang sakit
dan urin orang normal. Dalam pengujian dilakukan dengan menggunakan pola
data dari analisa klaster dan pengujian dilakukan dengan membandingkan masingmasing
sensor