Abstract :
Pasola merupakan permainan adu ketangkasan yang dilakukan oleh dua
kelompok berkuda yang saling berhadap-hadapan, kejar-mengejar seraya
melempar lembing kayu kearah tubuh lawan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis makna dari simbol-simbol yang digunakan dalam
acara ritual adat Pasola serta untuk mengetahui nilai-nilai yang menonjol pada
ritual tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu interpretatif kualitatif
dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, kepustakaan dan
dokumentasi. Teknik ini untuk mengetahui makna simbol ritual adat Pasola, yang
dianalisis dari tiap-tiap acara serta penarikan kesimpulan dengan teknik validitas
data berupa sembilan formula uji validitas data. Hasil penelitian ini menunjukan
tahapan-tahapan utama yang harus dilakukan yaitu pertama, Purung Laru Loda
(Bulan Pamali) yang mengandung arti sebuah kegiatan menyucikan diri dengan
beberapa larangan yang harus dipatuhi untuk menyambut Pasola. Kedua,
Penentuan waktu Pasola. Ketiga Pati Rahi dimana terdiri dari empat tahapan yaitu
perkunjungan para Rato petua adat mengunjungi kampung Waiwunga, Praigoli,
Lahi Majeri untuk melihat persiapan-persiapan menuju hari H Pasola, hari kedua
diadakanya tinju tradisional di pinggir pantai Weitena, hari ketiga yaitu ritual
kajalla (peramalan) dimana Rato akan meramalkan kejadian apa yang bakal
terjadi waktu Pasola berlagsung, selanjutnya penangkapan cacing laut dan terakhir
permainan Pasola. Berdasarkan analisis dapat diketahui adanya makna dan nilainilai
yang
terkandung
pada ritual Pasola,
makna
dan
nilai-nilai
tersebut
disampaikan
melalui
simbol-simbol
yang
terdapat
dalam
prosesi
ritual
Pasola.
Kesimpulan
dari penelitian
ini
adalah
ritual
Pasola
ini
masih
dilestarikan
oleh
masyarakat
Sumba
Barat
sebagai
bentuk
doa
dan
permohonan
untuk
hasil
panen
yang
melimpah
karena
sebagian
besar
masyarakat
Sumba
Barat
bermata
pencaharian
sebagai
petani,
selain
itu
Pasola
ini
juga
diperuntukan
sebagai
pererat
tali
kekerabatan
diantara
masyarakat
Sumba
sekaligus
untuk
mendapatkan
keadaan
yang
makmur,
selamat,
dan
tentram.
Kata Kunci : Analisis Semiotika Makna Budaya, Pasola, Wanukaka Sumba Barat