Abstract :
Pengaruh radikal bebas dari asap rokok terhadap paru-paru dapat ditekan
melalui dua cara yakni mengurangi paparan asap rokok dan memberikan
antioksidan eksogen. Antioksidan eksogen merupakan antioksidan yang didapat
dari luar sistem tubuh. Berbagai studi banyak memanfaatkan ekstrak suatu
tanaman untuk mendapatkan antioksidan eksogen, salah satunya adalah ekstrak
tanaman kelor. Dari latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk
menganalisis lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian ekstrak daun kelor
(Moringa oleifera) terhadap histopatologi paru tikus putih (Rattus norvegicus)
yang terpapar asap rokok. Dikarenakan penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental murni dengan pendekatan posttest-only control group design, maka
populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah tikus putih (rattus norvegicus)
sebanyak 30 ekor yang terbagi dalam 5 kelompok perlakuan. Dan analisis data
yang digunakan adalah uji one way-anova. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh
peneliti, diketahui bahwa pemberian ekstrak daun kelor berpengaruh terhadap
gambaran sebaran makrofag tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar asap
rokok. Dimana pada kelompok yang diberi pemberian ekstrak daun kelor P3
ditemukan gambaran sebaran makrofag yang paling rendah atau paling kecil bila
dibandingkan dengan kelompok perlakuan yang lain. Dan pada kelompok yang
diberi pemberian ekstrak daun kelor P1 ditemukan gambaran sebaran makrofag
yang paling tinggi bila dibandingkan dengan kelompok perlakuan yang lain.