Abstract :
(ABSTRAKSI) Salah satu industri yang dominan menggunakan kedelai adalah industri tahu.
Hasil samping dari pengolahan tahu yang berupa ampas yang perlu penanganan.
Proses pengeringan dipilih karena dapat menurunkan kadar air sehingga
memudahkan transportasi dan memperpanjang umur simpan. Pengeringan okara
pada penelitian ini digunakan flash dryer.
Pada penelitian ini menggunakan variasi debit udara yaitu 0,1389 m3/s,0,1443 m3/s dan 0,1536 m3/s, serta variasi laju pengumpanan (feed rate) yaitu
FR1 (33 kg/jam) dan FR2 (37 kg/jam). Pengeringan dilakukan pada kadar air awal
70-80% hingga kadar air sekitar 15-20% dengan sampel sebanyak 2 kg.
Pengukuran kadar air dilakukan pada akhir setiap siklus hingga kadar air bahan
±15 %. Data properties udara seperti suhu dan kelembaban lingkungan diamati
setiap menit. Data Finenes modulus, diameter, densitas, dan pengujian warna Lab
dilakukan setelah pengeringan. Data suhu dan kelembaban lingkungan digunakan
untuk mengukur efisiensi alat sedangkan penurunan kadar air digunakan untuk
menentukan nilai konstanta laju pengeringan k.
Dari hasil penelitian, suhu tinggi menyebabkan penguapan air pada bahan
terjadi lebih cepat sehingga waktu pengeringan akan semakin singkat. Namun,
debit udara, feedrate, maupun interaksi antara feedrate dengan debit udara tidak
mempengaruhi konstanta laju pengeringan okara dengan flash dryer. Nilai
efisiensi pengeringan berkisar antara 13â17%, sedangkan nilai efisiensi
pemanasan berkisar antara 75â77%. Berdasarkan pengujian diameter okara pada
berkisar antara 0.604 â 0.821 mm dengan nilai fineness modulus berkisar antara
2.536 â 2.979. Densitas gembur (loose) okara pada berkisar antara 0.2532 â0.3774 g/m3
dengan densitas padat (compacted) 0.3735 â 0.4547 g/m3. Tingkat
kecerahan okara (L*) berkisar antara 44.322 â 56.147, dengan nilai a* 3.585 â
8.220 dan nilai b* 17.587â 19.640. (ABSTRACT) One of industries using soy is tofu industry. Byproduct of tofu processing
which form of waste that needs treatment. Drying process is selected because it
can reduce the moisture content to facilitate transport and prolong shelf-life.
Okara drying in this research used flash dryer.
In this research, using variation of the air flow is 0.1389 m3/s, 0.1443 m3/s and 0.1536 m3/s, as well as variations in feed rate (feed rate), namely FR1 (33
kg/h) and FR2 (37 kg/hour). Drying is carried out at the initial moisture content
of 70-80% to about 15-20% moisture content with 2 kg of sample. Water content
measurements performed at the end of each cycle until the moisture content of
materials ± 15%. Data properties such as air temperature and humidity
environment observed every minute. Data Finenes modulus, diameter, density,
and color Lab testing conducted after drying. Environmental temperature and
humidity data to analys of efficiency, while lowering water determine the water
content value of drying rate constant k.
The research result on conclusion that high temperature causes
evaporation of water in the material occurs more rapidly so that the drying time
will be even shorter. However, the air discharge, feedrate, and the interaction
between feedrate with air discharge does not affect the rate constant drying okara
with flash dryer. Drying efficiency values ranged from 13-17%, whereas the
efficiency of the heating value ranged between 75-77%. Okara in diameter ranged
from 0.604-0.821 mm with fineness modulus ranging from 2.536-2.979. Density
friable (loose) in the range between 0.2532 okara - 0.3774 g/m3 with solid density
(compacted) 0.3735 - 0.4547 g/m3. Okara brightness level (L *) ranged between
44.322-56.147, with a value of * 3.585-8.220 and b * values 17.587-19.640.