Abstract :
(ABSTRAKSI) HIV/AIDS merupakan masalah yang berkaitan dengan perilaku seksual dan
kesehatan reproduksi. Terdapat kecenderungan adanya peningkatan perilaku seks pranikah
pada remaja yang tidak diimbangi oleh pengetahuan yang memadai tentang kesehatan
reproduksi termasuk didalamnya HIV/AIDS. Hal tersebut menyebabkan remaja menjadi
kelompok yang paling rentan terkena HIV/AIDS. Remaja seringkali tidak memperoleh
informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang berkaitan dengan HIV/AIDS. Selain itu,
masa remaja adalah waktu dimana banyak generasi muda biasanya ingin mencoba
melakukan hubungan seks. Generasi muda juga merupakan harapan terbesar dunia dalam
perjuangan melawan HIV/AIDS.
Penelitian ini ingin mencermati pengetahuan tentang HIV/AIDS dan sikap terhadap
ODHA serta perilaku seks pranikah remaja di Provinsi DIY. Untuk itu, penelitian ini
merumuskan 4 pertanyaan penelitian, yaitu : (1) Bagaimanakah pengetahuan HIV/AIDS dan
sikap terhadap ODHA pada remaja di Provinsi DIY menurut karakteristik latar belakang; (2)
Bagaimanakah pengetahuan tentang HIV/AIDS dan sikap terhadap ODHA pada remaja di
Provinsi DIY menurut perilaku seks pranikah; (3) Sumber informasi HIV/AIDS apakah yang
paling banyak diakses oleh remaja di Provinsi DIY; dan (4) Faktor-faktor apakah yang
berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah remaja di Provinsi DIY. Penelitian ini
menggunakan data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) Tahun 2007
dan dilengkapi dengan data publikasi Survei Indikator Kinerja RPJMN Program
Kependudukan dan KB Nasional Tahun 2011. Terdapat 792 remaja di Provinsi DIY dari
Data SKRRI 2007 sebagai responden penelitian. Analisis data dilakukan secara univariat,
bivariat dan multivariate.
Dari hasil kajian dapat disimpulkan bahwa daerah tempat tinggal berpengaruh
terhadap akses informasi, tingkat pengetahuan, dan sikap terhadap fenomena HIV/AIDS
serta ODHA. Hal ini mengindikasikan alur distribusi dan arus informasi yang tidak merata
antar daerah (perkotaan dan perdesaan) di Provinsi DIY pada khususnya, sehingga
berpotensi menghambat program pencegahan dan penanganan HIV/AIDS secara nasional.
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin, umur dan pendidikan sebagai faktor internal yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dan sikap terhadap ODHA. Televisi
menjadi media yang paling banyak diakses oleh remaja untuk mendapatkan informasi
tentang HIV/AIDS dibandingkan radio maupun surat kabar atau majalah. Hal tersebut
dikarenakan televisi mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lain, yaitu antara
lain mampu menyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak
dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Hasil analisis regresi logistik biner
menunjukkan bahwa daerah tempat tinggal, jeni skelamin, pengalaman pacaran dan teman
sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku seks pranikah remaja (p-value <
0,05). (ABSTRACT) HIV / AIDS is a problem related to sexual behavior and reproductive health. There is
a tendency to an increase in premarital sexual behavior in adolescents is not matched by
sufficient knowledge about reproductive health including HIV / AIDS. This causes teens to be
the most vulnerable groups affected by HIV / AIDS. Teens often do not acquire information,
knowledge, and skills related to HIV / AIDS. In addition, adolescence is a time when many
young people usually want to try to have sex. The younger generation is also the world's best
hope in the fight against HIV / AIDS.
This study wanted to examine knowledge about HIV/AIDS and attitudes toward
people living with HIV and adolescent premarital sex behaviour in Yogyakarta Special
region. To that end, this study formulated four research questions, namely: (1) How about the
knowledge of HIV/AIDS and attitudes towards people living with HIV in adolescents in
Yogyakarta Special Region by background characteristics, (2) How about the knowledge of
HIV/AIDS and attitudes towards people living with HIV in adolescents in Yogyakarta Special
Region in premarital sexual behavior, (3) What the sources of information about HIV/AIDS is
most often accessed by adolescents in Yogyakarta Special Region, and (4) What factors that
influence adolescent premarital sexual behavior in Yogyakarta. This study used data
Adolescent Reproductive Health Survey Indonesia (IYARHS) in 2007 and equipped with
RPJMN Performance Indicators Survey Population and Family Planning Programs
publication data in 2011. There are 792 young people in Yogyakarta Special Region form
IYARHS data as study respondents. Data analysis was performed using univariate, bivariate
and multivariate analyzes.
From the results of the study it can be concluded that the area of residence affect
access to information, knowledge, and attitudes toward the phenomenon of HIV/AIDS and
people living with HIV/AIDS. This indicates the flow distribution and flow of information is
not distributed across regions (urban and rural) in Yogyakarta in particular, thus potentially