Institusion
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Author
BHINNER , TOBBING THEO SAMBUAGA
Subject
P99 Semiotics. Signs and symbols
Datestamp
2011-03-14 09:31:53
Abstract :
Penelitian pada iklan Djarum versi Djarum Black dan Djarum Special ini
didasari oleh ketertarikan peneliti pada segmentasi yang berbeda dari produkproduk
rokok yang lain. Dengan menggunakan seorang model perempuan dan
konsep iklan yang unik. Iklan Djarum versi Djarum Black dan Djarum Special
menggunakan model iklan perempuan yang hanya mengenakan busana minim
yaitu bra dan celana dalam berwarna hitam. Sembari duduk diatas kursi dan
memegang sebatang rokok, serta di sebelah kiri model terdapat gambar kemasan
rokok Djarum Black dan Djarum Special yang menerangkan produk apakah yang
diiklankan dalam iklan tersebut.
Peneliti menggunakan studi semiotika melalui kategori tanda, yaitu ikon,
indeks dan simbol untuk meneliti obyek penelitian. Dalam studi semiotik dapat
diperoleh suatu pemahaman makna pesan yang jelas tentang iklan atau pesan yang
ingin disampaikan oleh pengiklan yang ditujukan untuk khalayak atau calon
konsumennya. Adapun teori yang digunakan adalah komunikasi massa, iklan
cetak sebagai media komunikasi massa, seksualitas di media massa dan citra
perempuan dalam iklan di media massa.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan yang menjadi
korpusnya adalah keseluruhan iklan Djarum versi Djarum Black dan Djarum
Special yang terdiri dari ikon, indeks dan simbol. Sedangkan unit analisisnya
adalah tanda-tanda yang berupa gambar, tulisan dan warna yang terdapat pada
korpus tersebut yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan analisis
semiotik Charles S. Pierce.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis tersebut, maka perempuan
dalam iklan Djarum versi Djarum Black dan Djarum Special dititrakan sebagai
citra peraduan dimana seluruh kecantikan maupun keindahan tubuh perempuan
diciptakan untuk dikonsumsi laki-laki layaknya produk rokok yang mayoritas
konsumennya adalah laki-laki.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tanda-tanda dalam iklan ini
setelah melalui Triangle of Meaning menunjukkan citra peraduan yang dibagun
dalam iklan ini karena pose, pakaian dan tag line dalam iklan tersebut, serta
perbedaan pandangan dan latar belakang budaya serta lingkungan. Dalam iklan
khususnya iklan rokok perempuan bukan menjadi subyek dari iklan tersebut
namun lebih menampatkan perempuan sebagai obyek penarik perhatian dalam
sebuah iklan, seolah-olah menikmati rasa dari sebatang rokok sama dengan
menikmati seorang perempuan. Subyektifitas peneliti menyebutkan bahwa
pemaknaan korpus secara keseluruhan dari iklan ini untuk menunjukkan produk
rokok sama seperti perempuan yang manis dan memuaskan.