Abstract :
ABSTRAKSI
IDENTIFIKASI TINGKAT KECACATAN PADA PROSES PENGELASAN
(WELDING PROCES) MENGGUNAKAN METODE
FAULT TREE ANALISIS
DI PT. BAMA BUMI SENTOSA ? SURABAYA
PT. Bama Bumi Sentosa merupakan suatu perusahaan yang bergerak
dibidang industri manufaktur dengan produk yang dihasilkan adalah separator.
Separator berfungsi sebagai alat kilang pemisah antara minyak, gas, dan air yang
digunakan untuk kebutuhan masyarakat. Untuk menghasilkan produk berkualitas
tinggi PT. Bama Bumi Sentosa melakukan pengendalian kualitas dengan langkah
awal berupa pengidentifikasian kecacatan produk agar dapat mengurangi
kesalahan proses seminimal mungkin.
Namun pada kenyataannya sekarang ini, separator dalam proses
produksinya sering terjadi kecacatan yang cukup banyak. Jenis kecacatanya juga
bervariasi mulai dari : Separator pendek, Slak, Under Cut. Dengan tingkat
kecacatan rata-rata antara 3 % - 8 % dalam satu bulan produksi. Semua itu
biasanya kurang mendapat perhatian serta pengendalian, sehingga menurunkan
kualitas produk dan tentu saja merugikan perusahaan. Banyak industri yang
melalaikan jumlah kecacatan terutama perusahan yang memproduksi barang
dalam jumlah besar dan continue (mass production).
Beberapa masalah yang biasa dihadapi oleh sebagian industri manufaktur
di Indonesia agar perusahaan mampu bertahan hidup dalam kompetisi bisnis yang
semakin ketat antara lain produk yang mereka produksi selalu tidak sempurna
atau tidak bebas cacat (defect tree) serta perusahaan harus mampu memberikan
jaminankepada konsumen bahwa produk yang dihasilkan adalah produk yang
berkualitas. Untuk itu perlu diciptakan pengawasan pada produk mutlak
diimplementasikan sebagai jaminan pada konsumen bahwa produk yang
dilemparkan kepasaran memiliki mutu dan kualitas yang baik sehingga
manajemen kualitas dari perusahaan berorientasi untuk terus menerus berupaya
meningkatkan kualitas secara dramatik menuju kegagalan nol (zero defect).
Berdasarkan perhitungan fault tree analysis dan minimal cut set didapat
tingkat kecacatan sebagai berikut : Kecacatan Porosity, probabilitas per 10 menit
= 0,9232 = 92,32 %, Kecacatan Crack, probabilitas per 10 menit = 0,2404 =
24,04 %, Kecacatan Under Cut, probabilitas per 10 menit = 0,212 = 21,2 % dari
probabilitas yang dapat ditunjukkan bahwa yang paling berpeluang dilakukan
tindakan korelatif adalah kecacatan porosity dengan probabilitas per 10 menit =
0,9232 = 92,32 %