Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
01140029, Frizya Yulyanti
Subject
B Philosophy (General)
Datestamp
2021-06-11 03:58:37
Abstract :
Dalam konteks Indonesia, perempuan seringkali mendapatkan penindasan berupa kekerasan
seksual. Hal ini dikarenakan posisi inferior yang dibentuk oleh budaya patriarki dan kyriarki.
Budaya ini nyatanya sudah berkembang dan masuk ke ranah agama. Perempuan semakin
tidak dihargai kehidupannya dan dianggap sebagai sebuah barang yang layak untuk dijadikan
korban. Hal ini bukan hanya terjadi dalam konteks kontemporer, melainkan juga dalam teks
Alkitab. Perempuan dalam Yohanes 7:53-8:11 dengan sengaja tidak diberi nama dan tidak
diberi suara seakan dirinya tidak penting. Bahkan hidupnya dipertaruhkan hanya untuk
kepentingan penguasa. Hal ini kemudian menjadi ketertarikan tersendiri bagi penyusun untuk
melihat bagaimana sebuah hermeneutika bekerja secara khusus dalam sebuah teks. Untuk
melihat lebih dalam mengenai sosok perempuan tersebut, penyusun menggunakan Tarian
Hikmat, hermeneutika feminis kritis yang diusung Fiorenza. Tarian ini memberikan ruang
bagi perempuan untuk menyuarakan diri dalam ketertindasannya. Tarian ini juga berusaha
untuk menghasilkan sebuah aksi transformasi untuk menghapuskan sistem dominasi yang
ada. Tarian ini memiliki tujuh langkah yang bersifat fleksibel dan berputar terus menerus
sebagai aksi yang selalu direfleksikan kembali.