Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Zaenal Mahasin , 5351302028
Subject
TK Electrical and Electronic Engineering
Datestamp
2015-04-25 04:15:57
Abstract :
Pemeliharaan generator set sangat berpengaruh terhadap kinerja dari sebuah
suplay tenaga listrik. Terutama dalam sebuah instansi vital seperti rumah sakit.
Keberadaan generator sangat diperlukan sebagai antisipasi apabila suplai daya
listrik dari PLN mengalami Trip. Keterbatasan waktu dan tenaga merupakan
faktor utama yang mendasari kurangnya pemeliharaan generator, sehingga
seringkali generator mengalami gagal kerja ketika dibutuhkan. Bertolak dari
keterbatasan waktu dan tenaga tersebut muncullah pemikiran mengenai perlunya
sebuah software yang mampu mengendalikan sistem secara otomatis sehingga
dapat memanasi mesin Genset pada setiap rentang waktu tertentu
Programmable logic controller (PLC) merupakan suatu program yang
digunakan untuk mengoperasikan system otomatis generator set.perintah yang
dibuat berupa gambar yang dapat diartikan sebagai perintah rangkaian logika yan
dinamakan ladder diagram. Perintah yang diambil dari sinyal input berupa saklar
dan perintah sinyal output berupa beban. Sinyal output dalam mesin ini adalah
motor yang dianalogikan sebagai genset, berdasarkan logika yang ada pada
genset.ketika input 0001 di hidupkan maka timer 001 akan menghitung mundur
25 detik. Setelah terpenuhi maka akan menstarter motor,jika selama 3 detik
penstarteran motor tidak hidup, maka akan mengaktifkan tim 004 sebagai penunda
sebelum system mulai mencoba menstarter kembali. Jika dalam 3 kali
penstarteran motor tetap tidak mau hidup maka akan mengaktifkan alamat 1004.
alamat 1004 sendiri adalah sebuah alarm yang akan memberi peringatan apabila
system tidak bisa berfungsi normal dan harus mendapatkan pengecekan lebih
lanjut
Menurut hasil diatas, pemanfaatan software menggunakan CPM 1A
sudah bisa dikatakan berhasil diterapkan pada simulasi, namun akan terjadi
kekurangan yang cukup signifikan apabila diterapkan untuk pemakaian publik,
disebabkan seting waktu maksimal hanya berkisar 16 menit, sedangkan
pemakaian untuk publik membutuhkan keleluasaan dalam penerapan setting
waktu sesuai dengan bidang aplikasinya
Berdasarkan dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa tujuan awal
dari konsep pembuatan alat terpenuhi dengan terwujudnya sebuah simulasi.
Pemanfaatan PLC sangat cocok diterapkan pada pengotomasian generator set,
namun unjuk kerja simulasi belum maksimal karena keterbatasan kemampuan
dalam pengembangan aplikasi timer perangkat lunak PLC