Abstract :
Pendahuluan : Pityarisis versicolor atau yang disebut penyakit panu adalah suatu infeksi
superfisialis pada kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia furfur yang menyerang kulit yang
berlapisan tanduk ataupun respon dari tubuh, meskipun penyakit pityarisisversicolor bukan
penyakit yang mematikan namun merupakan penyakit yang mudah menular pada orang lain,
pityarisisversicolor mudah menular pada orang lain dan dipengaruhi oleh faktor kebersihan
sehingga sampai saat ini penderta penyakit ini masih cukup tinggi.Tujuan : penelitian ini untuk
mengetahui daya hambat ekstrak bunga cengkeh (Syzyngium Aromaticum) pada pertumbuhan
jamur Malassezia furfur. Metode : penelitian ini bersifat deskriptif dengan populasi isolat
Malassezia furfur dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya, dengan teknik total
sampling, variabel penelitian adalah daya hambat ekstrak bunga cengkeh (Syzyngium
Aromaticum), pengumpulan data menggunakan observasi Laboratoris dengan metode dilusi
padat, pengolahan data menggunakan cooding dan tabulating. Hasil : berdasarkan penelitian
yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi prodi D III Analis kesehatan STIKes ICMe
Jombang didapatkan hasil pada konsentrasi 0,5% dan 0,75% masih tumbuh koloni sedangkan
pada konsentrasi 1%, 1,25%, dan 1,5% tidak tumbuh koloni jamur Malassezia furfur.
Kesimpulan : dapat disimpulkan bahwa pada ekstrak bunga cengkeh pada konsentrasi 1%,
1,25%, dan 1,5% dapat menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur. Saran : dengan
demikian bahwa ekstrak cengkeh dapat digunakan sebagai antimikotik alami.
Kata kunci : Bunga cengkeh, Malassezia furfur, Pityarisis versicolor