Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
Author
Selvia Putri Kurniasari, SPK
Jasmadi Joko Kartiko, JJK
M. Nazarudin (030811020), MN
Subject
D3 TLM, AAK Borneo Lestari
Datestamp
2019-08-14 01:37:23
Abstract :
GAMBARAN NILAI AST DAN ALT PADA PASIEN JIWA RAWAT INAP PEMAKAI
KLORPROMAZIN DI RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM KALIMANTAN
SELATAN MARET 2013
AST and ALT Levels In Hospitalized Psychiatric Patients Chlorpromazine User In
Sambang Lihum Psychiatric Hospital South Kalimantan March 2013
Selvia Putri Kurniasari(1). Jasmadi Joko Kartiko(2). Muhammad Nazarudin(1).
1) Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari
2) Kepala Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Banjarmasin
Jln. Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat No. 1 Telp (0511) 7672224 Banjarbaru
Kalimantan Selatan 70714
e-mail : Selvia.analis87@gmail.com
ABSTRACT
Mental disorder is a disorder of the mind, feelings, and behavior that cause distress and
disruption of daily functioning. Chlorpromazine is an antipsychotic drug for the treatment of
psychotic disorders have impaired liver function side effects and can cause an increase in liver
aminotransferase enzyme. AST dan ALT enzymes are liver aminotransferase enzymes that are
sensitive to damage to the liver cells. Cholestasis or Chlorpromazine jaundice can occur 3-6
weeks after starting taking the drugs. The purpose of this study to describe of AST and ALT
levels in hospitalized psychiatric patients chlorpromazine user in Sambang Lihum psychiatric
hospital South Kalimantan March 2013. This Study is a descriptive survey. Population in this
study were all hospitalized psychiatric patients chlorpromazine user in Sambang Lihum
psychiatric hospital South Kalimantan. Samples from this study were taken by porposive
sampling technique. Examination performed using a photometer analyzer BTS-350 Biosystems
at a wavelength of 340 nm. From 30 samples studied in hospitalized psychiatric patients
chlorpromazine user over 6 weeks, obtained abnormal AST enzyme levels were 17 people
(57%) and abnormal ALT as many as 24 people (80%). Abnormal levels of AST and ALT
average found in the group with duration of use of chlorpromazine for 8-12 weeks. The result
are expected to conduct relevant agencies AST and ALT with routine for hospitalized
psychiatric patients to be able to do early detection of possible liver damage due to drug use
psychiatric theraphy.
Key words: Mental disorders, Chlorpromazine, AST, ALT
ABSTRAK
Gangguan jiwa adalah gangguan pikiran, perasaan dan tingkah laku seseorang sehingga menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari. Klorpromazin adalah obat antipsikotik untuk penanganan gangguan psikotik yang memiliki efek samping gangguan fungsi hati dan dapat menyebabkan kenaikan enzim aminotransferase. Enzim AST dan ALT adalah enzim aminotransferase hati yang peka pada kerusakan sel-sel hati. Kolestasis atau ikterus klorpromazin dapat terjadi 3-6 minggu setelah mulai mengkonsumsi obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran nilai AST dan ALT pada pasien jiwa rawat inap pemakai klorpromazin di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Kalimantan Selatan. Penelitian ini bersifat survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien jiwa rawat inap pemakai klorpromazin di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Kalimantan Selatan. Sampel dari penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling. Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat photometer Analyzer BTS-350 Biosystems pada panjang gelombang 340 nm. Dari 30 sampel yang diteliti pada pasien jiwa rawat inap pemakai klorpromazin dosis 100 mg lebih dari 6 minggu yang diteliti, diperoleh kadar enzim AST abnormal sebanyak 17 orang (57%) dan ALT abnormal sebanyak 24 orang (80%). Kadar AST dan ALT Abnormal rata-rata ditemukan pada kelompok dengan lama pemakaian klorpromazin selama 8-12 minggu. Hasil yang ada diharapkan instansi terkait melakukan pemeriksaan AST dan ALT secara rutin untuk pasien jiwa rawat inap agar dapat dilakukan pendeteksian dini terhadap kemungkinan adanya kerusakan hati akibat pemakaian obat-obatan terapi jiwa.