Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
Author
Pina Oktavia, PO
Subject
S1 Farmasi, STIKES Borneo Lestari
Datestamp
2022-02-15 03:36:25
Abstract :
Daun Kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tanaman yang
memiliki aktivitas sebagai afrodisiaka dengan dosis 200 mg/KgBB yang memiliki
kandungan senyawa flavonoid, fenol, saponin, steroid, dan tanin. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat karakteristik fisik serta menetapkan konsentrasi paling
optimum dari sediaan self-nanoemulsifying drug delivery system (SNEDDS)
ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan variasi surfaktan dan
kosurfaktan menggunakan metode Simplex Lattice Design. Sediaan SNEDDS
dibuat menggunakan metode emulsifikasi ultrasonik serta penentuan formula
optimum diperoleh menggunakan metode Simplex Lattice Design. Hasil seluruh
formula menunjukan organoleptis yaitu berwarna coklat kekuningan, berasa manis,
beraroma khas, dan tidak terjadi pemisahan fase kecuali pada F2 serta memiliki tipe
nanoemulsi M/A, pH sediaan 6,53-6,67, bobot jenis 1,0740 g/mL-1,1530 g/mL,
viskositas kurang dari 200 cPs kecuali pada F1, persen transmitaan 82,6%-96,2%
kecuali pada F2, emulsification time kurang dari 2 menit kecuali F2, ukuran partikel
kurang dari 200 nm, indeks polidispersitas pada rentang 0,2 sampai 0,6, zeta
potensial pada rentang ±30 mV kecuali pada F2 dan F4, dan drug loading dengan
nilai 10,62%-10,65%. Hasil analisis menggunakan ANOVA menunjukan nilai yang
signifikan pada seluruh hasil respon faktor yang didapatkan (p-value < 0,05)
sehingga perbedaan perbandingan antara Tween 80 (surfaktan) dan PEG 400
(kosurfaktan) mempengaruhi karakteristik fisika sediaan SNEDDS. Formula
optimum yang diperoleh menunjukan perbandingan surfaktan dan kosurfaktan
berada pada level konsentrasi Tween 80 52,5% dan PEG 400 17,5% dengan nilai
desirability sebesar 0,989.