Institusion
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Author
Hizriadi, Hizriadi
Sri, Wahyuni
Rahma, Syafitri
Subject
331.124 Job Vacancies/Lowongan Kerja, Lapangan Pekerjaan
Datestamp
2021-07-22 09:20:46
Abstract :
Masyarakat di Desa Lubuk pada umumnya bekerja sebagai petani,
diantara petani tersebut ada yang memiliki status sebagai petani pemilik dan ada
juga petani buruh. Sebagai petani mereka memiliki penghasilan yang sangat
terbatas. Tentu saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, penghasilan yang
mereka terima itu tidak mencukupi. Untuk menutupi kekurangan itu, maka mau
tidak mau isteri bekerja sebagai buruh tani di perkebunan tebu untuk menambah
penghasilan. Keberadaan buruh tani perempuan ibu rumah tangga yang bekerja ini
disebabkan oleh himpitan ekonomi rumah tangga yang kurang mencukupi.
Perempuan ibu rumah tangga bekerja setiap hari mulai dari waktu pagi hingga
sore hari. Sementara itu, perempuan ibu rumah tangga juga memiliki pekerjaan di
sektor domestik. Maka dari itu peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian
mengenai posisi isteri dalam rumah tangga, dengan rumusan masalah yaitu
?Bagaimana posisi bargaining buruh tani perempuan dalam sektor domestik di
Desa Lubuk Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun?
Metode penelitian yang dipilih peneliti yaitu jenis penelitian kualitatif
dengan tipe deskriptif, yang mana peneliti akan memberikan gambaran secara
sistematis, faktual dan akurat, dengan mencari dan menggunakan data secara
langsung pada informan yang dianggap kompeten. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teori kekuasaan dalam budaya patriarki dan konsep budaya
patriarki oleh Walby bahwa atas praktek sosial yang menempatkan kaum laki-laki
sebagai kelompok yang mendominasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya patriarki masyarakat
Desa Lubuk adalah keterbatasan perempuan mengambil keputusan dalam rumah
tangga berkaitan dengan sektor domestik. Biarpun perempuan turut berpartisipasi
membantu dalam memenuhi ekonomi kebutuhan sehari-hari dan aktif di kegiatan
kemasyarakatan, akan tetapi tanggungjawab utama dalam sektor domestik masih
berada pada kaum perempuan yang lebih utama. Kaum laki-laki dianggap sebagai
pihak yang paling dominan dalam menentukan pekerjaan dalam sektor domestik,
karena laki-laki hanya bisa menyuruh kepada isteri agar pekerjaan domestik tetap
menjadi tanggungjawab perempuan, biarpun laki-laki membantu tetapi tidak
sepenuhnya membantu dalam menyelesaikan pekerjaan domestik. Sehingga bagi
kaum perempuan yang bekerja sebagai buruh tani di perkebunan tebu, telah
memiliki triple burden, yaitu peran dalam sektor publik dan domestik, serta peran
sosial.
Kata Kunci : Budaya Patriarki dan Perempuan