Abstract :
ABSTRAK
Salma Zahira Hanani, 2023. Identifikasi Potensi Budaya Kawasan Batu Ampar
Untuk mendukung perwujudan Geopark Galunggung di Desa Linggawangi
Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Jurusan Pendidikan Geografi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.
Penelitian ini didasari oleh permasalahan adanya kawasan dan tempat wisata yang
potensial tetapi belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, terlebih tempat
wisata Batu Ampar merupakan bagian dari Geopark Galunggung. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan kebudayaan yang ada di tempat rekreasi Batu
Ampar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan teknik pengumpulan dengan cara observasi lapangan, wawancara, studi
literatur dan studi dokumentasi. Objek pada penelitian ini yaitu keragaman budaya
yang terdapat di kawasan Batu Ampar dan subjek pada penelitian ini terdiri dari
pemilik Batu Ampar, manajer, pegawai Batu Ampar, masyarakat dan pengunjung
kawasan Batu Ampar. Hasil dari penelitian ini adalah kebudayaan yang ada di Batu
Ampar terdapat 2 macam yaitu kebudayaan yang berwujud dan kebudayaan tak
berwujud, terdapat 7 kebudayaan yang ada di Batu Ampar yaitu Museum
Galunggung, Kepustakaan Malik Al-Hindi, Museum Bumi Awi Maharani, Replika
Situ Kabuyutan Salaka Domas, Curug Manawah, Forum Silaturahmi Sunda
Sadunya dan Hajat Buruan Ngumpak. Dan kebudayaan yang ada di Batu Ampar di
hitung menggunakan analisis kubalikova apakah keberadaanya dapat dijadikan
geowisata dan hasilnya rata-rata nilai Museum Galunggung 60%, Museum
Kepustakaan Al-Hindi 40%, Museum Bumi Awi Maharani 40%, Replika Situs
Kabuyutan Salaka Domas 40%, Curug Manawah 60%, Forum Silaturahmi Sunda
Sadunya 30%, Hajat Buruan Ngumpak 20% dan yang layak untuk dikategorikan
sebagai geowisata yaitu Museum Galunggung dan Curug Manawah karena
memiliki nilai lebih dari 50%. Daya dukung Batu Ampar terhadap Geopark
Galunggung dapat disimpulkan memiliki daya dukung, karena Keberdaan
kebudayaan yang ada di Batu Ampar menunjang keberadaan Geopark Galunggung
karena terdapat curug manawah yang tergolong kedalam Geoheritage (warisan
bumi), karena terbentuk dari bekas letusan Gunung Galunggung dan terdapat
Museum Galunggung, Kepustakaan Malik Al-hindi, Museum Bumi Awi Maharani
sebagai Cultural Diversity. Keberdaan kebudayaan tidak berwujud yang ada di Batu
Ampar menunjang keberadaan Geopark Galunggung karena termasuk kedalam
keragaman budaya (cultural diversity), dan keberadaan Cultural Diversity termasuk
kedalam syarat pengembangan Geopark Galunggung.
Kata Kunci: Batu Ampar, Kebudayaan, Geopark Galunggung, Analisis
Kubalikova, Analisis 7 unsur kebudayaan