Abstract :
ABSTRAK
Pasar Hewan Ternak Manonjaya merupakan salah satu pasar hewan ternak
terbesar di Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki potensi yang besar untuk daya
perekonomian di daerah. Setelah virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku)
menginfeksi ternak di Pasar Hewan Manonjaya tahun 2022, hal tersebut menjadi
salah satu faktor yang membuat para konsumen menjadi ragu untuk membeli
hewan ternak yang mengakibatkan merosotnya pendapatan para pedagang di
Pasar Hewan, dan juga kurangnya kelayakan infrastuktur penunjang pasar hewan,
maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mendeskripsikan
upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam
mengimplementasikan kebijakan terkait tata pelayanan pemasaran ternak di Pasar
Ternak Manonjaya. Alat analisis Merilee S. Grindle untuk konten (The Content of
Policy)dan konteks kebijakan (The Context of Policy) digunakan dalam penelitian
ini.
Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk dapat
menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap realitas yang terjadi
dalam penelitian ini. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan teori
implementasi kebijakan menurut Merilee S Grindle dengan fokus keberhasilan
suatu implementasi kebijakan publik dapat diukur dari proses pencapaian
outcomes (tercapai atau tidaknya tujuan yang ingin dicapai).
Hasil penelitian didapatkan fakta bahwa implementasi kebijakan
pelayanan dan penanganan wabah PMK di Pasar Hewan Ternak Manonjaya di
Kabupaten Tasikmalaya ini masih belum optimal yang diukur dengan teori
Merilee S Grindle yang memiliki 9 Indikator yang terbagi dua yaitu isi dan juga
konteks kebijakan. Terkait dengan respon dari pemerintah terhadap permasalahan
yang dihadapi pasar hewan ternak Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya pada tahun
2022 dinilai masih memiliki banyak kendala khususnya dalam penggunaan SDM
yang masih minim. Kemudian kualitas pelayanan Pasar Hewan Ternak
Manonjaya ditinjau dari indikator keberhasilan pasar tradisional seperti fasilitas
dan kebersihan tidak terawat dengan baik. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya
belum menemukan solusi terbaik untuk dapat memberikan hasil yang diharapkan
bagi masyarakat sehingga proses pemenuhan target dari kebijakannya yaitu
mengontrol dan juga menaikan kembali kualitas jual beli di Pasar Hewan Ternak
Manonjaya belum terlaksana dengan baik sehingga saat ini masih sepi pembeli.
Kata kunci: Implementasi Kebijakan, Pemerintah, Pasar