Abstract :
Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang terjadi pada balita. Saat
ini stunting menjadi salah satu tantangan terbesar yang sedang dihadapi sektor
kesehatan di Indonesia. Penyebab utama anak mengalami stunting berkaitan dengan
kondisi saat awal kehidupan dan asupan makan yang tidak memadai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat BBLR, riwayat ASI eksklusif,
asupan energi, dan asupan protein dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59
bulan. Metode penelitian ini adalah studi observasional menggunakan desain cross
sectional yang dilakukan di Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota,
Kabupaten Garut. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 balita dengan teknik
pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Analisis data dilakukan
menggunakan uji chi square. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan
riwayat BBLR dengan kejadian stunting (p=0,009; OR=7,913; 95% CI: 1,525-
41,052). Tidak terdapat hubungan riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting
(p=0,213; OR=2,000; 95% CI: 0,791-5,058). Terdapat hubungan asupan energi
dengan kejadian stunting (p=0,016). Terdapat hubungan asupan protein dengan
kejadian stunting (p=0,005). Saran dalam penelitian ini adalah perlu dilakukannya
pencegahan stunting sejak dini, terutama kepada ibu balita agar dapat memberikan
asupan gizi yang adekuat pada anaknya, serta kepada ibu hamil diharapkan dapat
memerhatikan kesehatan dan asupan makannya agar tidak melahirkan bayi BBLR,
sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya stunting pada balita.
Kata Kunci: ASI eksklusif, BBLR, energi, protein, stunting